Sukses

Sektor Aneka Industri Jadi Pendorong Utama Penguatan IHSG

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada penutupan perdagangan saham Selasa pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada penutupan perdagangan saham Selasa pekan ini. Sektor aneka industri penjadi pendorong utama penguatan IHSG. 

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (12/4/2016), IHSG menguat 42,59 poin atau 0,89 persen ke level 4.829,57. Indeks saham LQ45 tergelincir 1,17 persen ke level 835,73. Seluruh indeks saham acuan bergerak di zona hijau pada Selasa ini.

Ada sebanyak 172 saham menguat, sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sebanyak 129 saham lainnya memerah dan 86 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 243.296 kali dengan volume perdagangan 4,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 5 triliun.

Pada awal pekan ini IHSG sempat berada di level tertinggi 4.829,57 dan terendah 4.776,98. Investor asing cukup besar melakukan aksi jual.

Tercatat aksi jual investor asing mencapai Rp 900 miliar dan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 900 miliar. Posisi dolar AS berada dilevel Rp 13.100.

Secara sektoral, dari 10 sektor pembentuk indeks terdapat 4 sektor melemah dan 6 sektor menguat. Sektor yang melemah adalah perkebunan, pertambangan, konstruksi dan perdagangan.

Sektor saham yang menguat paling besar adalah aneka industri yang naik 3,31 persen dan disusul sektor saham manufaktur yang menguat 1,79 persen.

Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham NIKL naik 19,23 persen ke level Rp 124 per saham, saham SMBR mendaki 15,56 persen ke level Rp 505 per saham, dan saham INAF menguat 14,52 persen ke level Rp 710 per saham.

Saham-saham tergelincir antara lain saham ASRM turun 10 persen ke level Rp 2.070 per saham, saham MLPT merosot 10 persen ke level Rp 1.080 per saham, dan saham SMMT susut 9,78 persen ke level Rp 203 per saham.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities Satrio Utomo menuturkan, pada perdagangan kemarin beberapa saham dengan kapitalisasi besar mengalami aksi jual yang cukup dalam. Hal tersebut mendorong IHSG berada di zona merah.

Sedangkan pada perdagangan hari ini, saham-saham dengan kapitalisasi besar yang turun pada perdagangan kemarin pada hari ini mampu berbalik arah. "Selain itu harga minyak yang masih di atas level psikologis yaitu US$ 40 per barel juga menjadi pendorong penguatan indeks," tuturnya. (Gdn/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini