Sukses

Hipmi Dukung BUMN Akuisisi Newmont

Hipmi menilai bila BUMN dapat akuisisi saham PT Newmont Nusa Tenggara maka dapat meningkatkan aset dan pendapatan negara.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) mendukung langkah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Sumarno mengakuisisi saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT).

Mengenai usulannya ini, Ketua Umum BPP Hipmi Bahlil Lahadalia telah melakukan pertemuan dengan Menteri BUMN kemarin.

"Posisi Hipmi sangat mendukung langkah Ibu Menteri. Sebab, sesuai konstitusi pengelolaan kekayaan alam negara ini harus melibatkan negara, agar benar-benar bermanfaat bagi kemakmuran rakyat," ujar Bahlil dalam keterangan tertulis, Selasa (19/4/2016).

Bahlil mengatakan, bila sebagian saham Newmont diambil alih oleh BUMN, negara tak hanya memperoleh manfaat dari pajak, namun juga meningkatkan aset BUMN dan pendapatan negara dari dividen.

Melalui BUMN, Bahlil meyakini Newmont akan lebih optimal bagi Negara. "Sebab itu, kebijakan Menteri Rini sangat kami dukung," ujar Bahlil.

Seperti diketahui sejumlah pengusaha nasional seperti pemilik PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), Arifin Panigoro,berencana akan mengambil alih 100 persen saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT).  

Berdasarkan situs resmi NNT, para pemilik saham PT Newmont Nusa Tenggara saat ini adalah empat grup besar yaitu, Nusa Tenggara Partnership B.V (NTP), dari perusahaan nasional ada PT Multi Daerah Bersaing (MDB), PT Pukuafu Indah, dan PT Indonesia Masbaga Investama.

Sedangkan MDB merupakan perusahaan patungan Pemprov NTB dengan Grup Bakrie melalui PT Daerah Maju Bersaing (DMB) dan PT Bumi Resources Minerals (BRMS).

Bahlil mengatakan, akuisisi dapat dilakukan oleh BUMN tambang yang cukup berpengalaman panjang dalam bisnis pertambangan seperti PT Antam atau konsorsium BUMN yang ditunjuk dan dibentuk oleh pemerintah.

"Saya kira Ibu Menteri yang lebih tahu, yang penting bahwa BUMN tersebut kompeten untuk mengambil alih saham Newmont," kata Bahlil. (Yas/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.