Sukses

PLN Gandeng Jerman untuk Terangi Wilayah Kepulauan

PLN memastikan 75 persen komponen small mobile power plant akan diproduksi di dalam negeri.

Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) bekerjasama dengan Siemens untuk mengembangkan pembangkit listrik dengan total kapasitas sekitar 500 Mega Watt (MW) yang akan disebar di Indonesia Timur. Hal tersebut upaya untuk meningkatkan rasio elektrifikasi.

Direktur Perencanaan Korporat PT PLN Nicke Widyawati mengungkapkan, small mobile power plant ini akan dibangun di Indonesia timur dengan total kapasitas sekitar 500 MW. Pembangkit listrik itu terutama untuk daerah yang banyak memiliki pulau-pulau kecil.

"Program strategis dalam MoU PLN - Siemens tersebut adalah National Capacity Building, yang mencakup pengembangan manufaktur lokal, pengembangan kemampuan O&M, serta pengembangan SDM," kata Nicke, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu (20/4/2016).

Meski menggarap  dengan Jerman, Nicke memastikan 75 persen komponen small mobile power plant akan diproduksi di dalam negeri  dengan nilai minimal 45 persen dari total investasi.

Sementara itu untuk jasa pemeliharaan juga akan dilakukan oleh Pusat Pemeliharaan Listrik (Pusharlis) PLN. Melalui kerja sama ini juga akan dilakukan pengembangan sumber daya manusia melalui dual system-vocational.

Program ini, Nicke menambahkan, akan diprioritaskan untuk mahasiswa D1, D3, dan D4, dengan 50 persen teori  dan 50 persen praktek di PLN. Jadi seluruh lulusannya memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan PLN.

Program ini sengaja buat  sesuai kebutuhan PLN, sehingga lulusannya dapat langsung bekerja di PLN. Tahap awal akan dilakukan oleh STT PLN, dan selanjutnya dengan Politeknik dan Perguruan Tinggi lainnya. 

"Dengan rencana tambahan pembangkit 78 ribu MW dalam 10 tahun ke depan, PLN mulai tahun ini memerlukan tambahan sekitar 5.500 karyawan baru per tahun. Dengan program National Capacity Building ini, diharapkan TKDN akan meningkat. Dan bisa memenuhi kebutuhan karyawan secara efektif,cepat dan sesuai kebutuhan" tutur Nicke. (Pew/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.