Sukses

CEO Bukalapak: Ada e-Commerce, Pasar Produk UKM Semakin Luas

Indonesia menjadi pasar yang sangat menggiurkan bagi para pemain e-commerce baik lokal maupun global.

Liputan6.com, Jakarta - Bisnis jual beli online (e-commerce) kini tengah naik daun. Ini terjadi seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi. Hal tersebut yang coba dimanfaatkan CEO Bukalapak.com, Achmad Zaky, dengan membuka situs e-commerce lokal.

Zaky mengatakan, dengan jumlah penduduk yang besar, Indonesia menjadi pasar yang sangat menggiurkan bagi para pemain e-commerce baik lokal maupun global.

Selain itu, jumlah pelaku usaha khususnya usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia juga sangat besar. Namun sayang baru sebagian kecil UMKM yang bisa memasarkan produknya via online.

"Jumlah UMKM kita kan katanya 55 juta, tetapi hanya 1 juta yang jualan online. Ini sisanya harusnya bisa jualan online," ujar dia dalam Supermentor 11 dengan tema Can You Win in The Coming Jobs War di Djakarta Theater Building, Sabtu (23/4/2016).


Menurut Zaky, dengan memasarkan produknya melalui website, maka pelaku usaha tersebut akan mendapatkan pasar yang lebih besar namun dengan biaya yang kecil. Ini lebih efektif jika dibandingkan memasarkan produknya lewat cara lain.

"Dengan jualan online, ini akan membuka pasar dan biayanya minimal. Makanya kita mau semua UMKM manfaatkan Bukalapak," kata dia.

Zaky menyatakan, untuk memiliki website sendiri untuk memasarkan produknya memang sulit. Ini karena sebagian masyarakat Indonesia masih minim terkait pengetahuan soal internet. Namun hal ini yang coba dipecahkannya melalui Bukalapak.

"Ide awalnya karena banyak pengusaha yang sulit berjualan online. Harus mengerti web, tidak mengerti cara beli domain. Dengan Bukalapak, mereka tinggal buka websitenya, bikin account kemudian tinggal buka lapaknya (memasarkan produknya)," jelas dia.

Melalui e-commerce yang didirikannya ini, Zaky berharap ke depan banyak pelaku UMKM lokal yang bisa memasarkan produknya ke pasar yang lebih luas, bukan hanya di dalam negeri tetapi juga punya kesempatan untuk diekspor.

"Hari ini perkembangan teknologi luar biasa. Enam tahun lalu kita harus ke warnet, sekarang tinggal buka gadget. Tapi kita tidak tahu bagaimana dalam tahun lima tahun ke depan," tandas dia.(Dny/nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini