Sukses

Oleh-oleh Jokowi dari Eropa: Kesepakatan Bisnis US$ 20,5 Miliar

Presiden Joko Widodo mengakhiri lawatannya selama kunjungan 4 negara Uni Eropa yaitu Jerman, Inggris, Belgia juga Belanda.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengakhiri lawatannya selama kunjungan 4 negara Uni Eropa yaitu Jerman, Inggris, Belgia juga Belanda. Kunjungan selama 5 hari itu menghasilkan kerja sama bisnis senilai US$ 20,5 miliar.

Saat tiba di Indonesia, Jokowi menuturkan, Eropa mengapresiasi kebijakan dan regulassi ekonomi Indonesia. Termasuk deregulasi atau pemangkasan perizinan yang tidak perlu.

"Yang pertama, kepercayaan kalangan bisnis negara-negara tersebut dan juga Uni Eropa terhadap perekonomian Indonesia. Kebijakan deregulasi ekonomi, lanjut Presiden disambut sangat positif. " ujarnya di Halim Perdana Kusuma kemarin.

Hal yang kedua diperoleh dari kunjungan itu adalah apresiasi dan harapan yang tinggi terhadap peran Indonesia untuk perdamaian, melalui pengembangan Islam yang moderat, yang demokratis, dan toleran.

"Saat ini, nilai Islam yang damai, yang demokratis, yang moderat, yang toleran, telah menjadi aset diplomasi Indonesia di mata dunia," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Yang tak kalah penting, Jokowi menekankan bahwa ada komitmen kerjasama pada satu sektor tertentu di setiap negara yang dikunjungi:

1. Jerman

Kerjasama difokuskan pada pelatihan dan pendidikan vokasi untuk menciptakan pekerja yang terampil yang sesuai kebutuhan pasar dan kompetitif. Dan pada bulan Mei 2016 akan dilakukan kunjungan delegasi Jerman untuk menindaklanjuti pertemuan Presiden Jokowi dan Kanselir Merkel.

"Penguatan pelatihan dan pendidikan vokasi akan menciptakan tenaga terampil yang sesuai kebutuhan pasar dan kompetitif," ujar Presiden.

2. Inggris

Kerjasama difokuskan pada kreatif ekonomi dan industri kreatif. Hasil kunjungan ini akan ditindaklanjuti oleh Badan Ekonomi Kreatif.

"Saya senang melihat 5 designer muda Indonesia yang memajang produknya di Department Store besar yang ada di London," katanya.

3. Belgia dan Uni Eropa

Pembahasan scoping papers mengenai Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), yang sempat terhenti bertahun-tahun, akhirnya dapat diselesaikan. Scoping Papers ini akan menjadi dasar bagi negosiasi CEPA.

"Kecepatan kita dalam menyelesaikan scoping papers sangat dihargai dan kita tinggal melanjutkan pada negosiasinya," lanjutnya.

4. Belanda

Kerjasama difokuskan pada peningkatan kerjasama maritim dan pengelolaan air. "Bulan November PM Belanda akan berkunjung ke Indonesia disertai delegasi bisnis yang ada," ujar Presiden.

Dalam kunjungan 4 negara tersebut dilakukan pula pertemuan business to business. "Total deal business to business yang saya catat ada US$ 20,5 Miliar," ujar Presiden.

Turut mendampingi Presiden dalam penerbangan ini, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Kepala BKPM Franky Sibarani. (Zul/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini