Sukses

‎Kepala BKPM Dapat Keluhan dari Produsen Susu Selandia Baru

Fonterra memasukan Indonesia dalam delapan negara prioritas dan ke depan Indonesia akan dijadikan sebagai hub produksi di ASEAN.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengunjungi fasilitas pengolahan susu milik Fonterra di Te Rappa Selandia Baru. ‎Kunjungan ini merupakan tindak lanjut usai bertemu Chief Financial Officer Fonterra Lukas Paravicini untuk mendiskusikan tentang rencana ekspansi perusahaan ke Indonesia.

Dalam kunjungan tersebut, Franky juga menerima keluhan dari perusahaan terkait kendala peluncuran produk ke pasar Indonesia. Perusahaan mengalami kendala dari sisi regulasi.

"Fonterra mengharapkan dukungan dan bantuan BKPM dalam merealisasikan rencana perluasan investasinya di Indonesia, termasuk dalam menghadapi beberapa kendala yang dihadapi di bidang perpajakan dan pendaftaran produk,” kata dia dalam keterangan tertulis, Jakarta, Sabtu (7/5/2016).

‎Franky menuturkan, produk susu, terutama susu untuk bayi sangat potensial dikembangkan di Indonesia. Pasalnya, permintaan susu bayi terus mengalami peningkatan.

"Mereka menyampaikan bahwa pendekatan yang dilakukan adalah dengan memberikan nilai tambah pada konsumen seiring dengan adanya peningkatan middle class di Indonesia. Mereka ingin fokus pada pembangunan industri susu dan produk turunannya, sampai kepada memperkuat distribusi di jejaring ritel di Indonesia,” jelas dia.

Franky bercerita, Fonterra memasukan Indonesia dalam delapan negara prioritas dan ke depan Indonesia akan dijadikan sebagai hub produksi di ASEAN.

“Populasi Indonesia yang mayoritas mencapai 42 persen dari populasi ASEAN menjadi salah satu pertimbangan mereka untuk menjadikan Indonesia sebagai hub produksi,” tambah dia.

Sementara Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Himawan Hariyoga mengapresiasi aktivitas Fonterra yang membantu peternak sapi perah di Indonesia. Dia mengatakan, dengan investasi Fonterra masyarakat juga menerima manfaatnya.

‎"Ini penting untuk melibatkan peternak sapi perah dan peternak susu di Indonesia sehingga mereka juga merasakan manfaat investasi yang dilakukan oleh perusahaan,” tandas dia. (Amd/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini