Sukses

‎Jokowi Ingin Indonesia Punya Kota Seperti Ini

Jokowi menegaskan jika Indonesia telah meninggalkan era komoditas.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pemerintah daerah fokus pada pengembangan potensi di daerahnya. Dia meminta supaya pemerintah tida‎k terlalu banyak fokus pengembangan sehingga konsentrasi terpecah. Selain itu, terlalu banyak yang dikembangkan juga akan membuat anggaran tidak efisien.

"Saya titip ke daerah harus berani fokus," kata dia, di Jakarta, Sabtu (7/5/2016).

Jokowi mencontohkan, seperti Sunnyland, sebuah kota di Amerika Serikat (AS). Di sana, kata Jokowi hanya fokus pada pengembangan lapangan golf. Jokowi mengatakan, justru kota tersebut banyak didatangi karena daerah tersebut hanya fokus pada satu bidang.

"Jangan semua dikerjakan, kita akan kehilangan efisiensi jika semua dikerjakan. Saya kasih contoh sebuah kota di Amerika Sunnyland kota itu hanya konsentrasi di lapangan golf. Satu kota 37 lapangan golf. Udah terkenal di dunia tiap hari jet pribadi tidak tahu berapa ratus, hanya untuk apa, golf tidak ada yang lain," jelas dia.

Dia pun tak mempermasalahkan jika sebuah kabupaten hanya fokus untuk mengelola stadion. Dia menuturkan, hal tersebut guna efisiensi.

Sebuah daerah harus mampu melihat potensi yang ada. Setelah mengetahui potensi tersebut harus dikembangkan secara maksimal. Kemudahan membuka usaha di sektor yang menjadi fokus tersebut harus dikedepankan sehingga investasi akan mengalir masuk. 

Sebagai contoh, jika di daerah Papua banyak potensi pemain sepak bola, maka daerah tersebut harus membangun puluhan bahkan ratusan stadion sehingga pemain-pemain lokal bisa berkembang menuju taraf internasional. 

Selain itu, Jokowi juga menegaskan jika Indonesia telah meninggalkan era komoditas. Dia bilang, saat ini Indonesia masuk pada pengembangan produk jadi dan setengah jadi.

"Mari kita pikirkan ini kekuatan kabupaten apa, bisa saja hanya ikan saja tapi diurus betul, pelabuhan dermaga nelayan, industri hilir, cold storage diurus betul akan efisien," tandas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini