Sukses

Harga Emas Tertekan Penguatan Saham

Harga emas berjangka untuk pengiriman Juni yang merupakan kontrak teraktif diperdagangkan turun 0,1 persen.

Liputan6.com, New York - Harga emas melemah pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Penyebab pelemahan harga emas karena investor kembali memburu aset-aset berisiko tinggi seperti saham.

Mengutip Wall Street Journal, Rabu (11/5/2016), harga emas berjangka untuk pengiriman Juni yang merupakan kontrak teraktif diperdagangkan turun 0,1 persen ke ke angka US$ 1.264,80 per troy ounce di Divisi Comex New York Mercantile Exchange.

Penurunan harga emas pada perdagangan Selasa ini melanjutkan pelemahan di hari sebelumnya yang mencapai 2 persen. Penurunan harga emas dalam dua hari ini merupakan terbesar dalam 3 bulan terakhir.



Meski telah kehilangan kekuatan cukup besar, jika dihitung emas masih membukukan keuntungan 19 persen untuk tahun ini. Investor memang terus memburu emas di awal tahun karena adanya ketidakpastian kondisi ekonomi global dan juga pelemahan dolar AS.

Pelemahan dolar AS membuat investor yang memburu emas dalam mata uang lain mendapatkan keuntungan yang besar.

Ekspektasi bahwa Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih akan menahan suku bunga di awal tahun juga menjadi pendorong kenaikan harga emas. Alasannya, kenaikan suku bunga akan memberikan kekuatan kepada dolar AS. Dengan tertundanya rencana tersebut maka dolar AS tak jadi bergerak menguat dan membantu kenaikan harga emas.

"Kondisi pasar saat ini memang sudah cederung stabil. Namun memang masih ada tekanan meskipun tak besar," jelas analis logam mulia HSBC Securities (USA) Inc, James Steel.

Pada perdagangan selasa, bursa saham di AS menguat terdorong oleh sentimen kenaikan harga minyak dan penguatan saham Amazon.com.

Tercatat, indeks Dow Jones Industrial Averange (DJIA) naik 222,44 poin atau 1,26 persen ke angka 17.928,35. Indeks S&P 500 menguat 25,70 poin atau 1,25 persen ke angka 2.084,39 dan mencatatkan level terbaik dalam dua bulan terakhir. Sedangkan indeks Nasdaq melonjak 59,67 poin atau 1,26 persen ke angka 4.809,88. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini