Sukses

Kenaikan Cadangan Devisa Dorong Penguatan IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau di awal sesi perdagangan Rabu pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau di awal sesi perdagangan Rabu pekan ini. Penguatan IHSG ini seirama dengan penguatan bursa Amerika Serikat (AS).

Pada pembukaan perdagangan saham, Rabu (11/5/2016), pukul 09.00 WIB, IHSG naik 25,85 poin atau 0,56 persen ke angka 4.790,22. Indeks saham LQ45 juga menguat 0,63 persen ke level 824,57.

Pada awal sesi perdagangan saham Rabu ini, 115 saham menghijau sehingga mendorong IHSG ke zona positif. Adapun 20 saham melemah. Di luar itu, 42 saham lainnya diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 4.792,34 dan terendah 4.781,13.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 8.727 kali dengan volume perdagangan saham 166 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 189 miliar.

Secara sektoral, seluruh sektor saham menguat pada perdagangan hari ini. Sektor saham industri dasar naik 1,03 persen dan membukukan penguatan terbesar. Disusul kemudian sektor aneka industri yang naik 1 persen dan sektor saham perkebunan menguat 0,85 persen.

Saham-saham yang menggerakkan indeks saham dan mengalami penguatan antara lain saham CTTH mendaki 11,94 persen ke level Rp 75 per saham, saham NIPS menanjak 9,26 persen ke level Rp 590 per saham, dan saham BKDP naik 9,09 persen ke level Rp 84 per saham.

Saham-saham yang menekan IHSG antara lain saham RBMS melemah 6,17 persen ke level Rp 79 per saham, saham MIDI merosot 2,82 persen ke level Rp 690 per saham, dan saham BAJA susut 2,40 persen ke level Rp 122 per saham.

Pada penutupan bursa AS kemarin, Indeks Dow Jones Industrial Averange (DJIA) naik 222,44 poin atau 1,26 persen ke angka 17.928,35. Indeks S&P 500 menguat 25,70 poin atau 1,25 persen ke angka 2.084,39 dan mencatatkan level terbaik dalam dua bulan terakhir. Sementara indeks Nasdaq melonjak 59,67 poin atau 1,26 persen ke angka 4.809,88.

Saham Amazon melonjak 3,43 persen menuju rekor tertinggi US$ 703,07. Kenaikan saham perusahaan e-commerce ini menjadi pendorong terbesar penguatan indeks saham S&P 500 dan indeks Nasdaq.

Analis PT BNI Securities Yasmin Soulisa penutupan Wall Street yang ada di zona positif menjadi pendorong penguatan IHSG. Sementara, di Eropa mayoritas saham juga bergerak naik didorong oleh kenaikan harga minyak dunia.

Di Asia, Tiongkok merilis data inflasinya di bulan April yang stabil 2,3 persen (YoY) dari sebelumnya 2,3 persen (YoY) di bulan Maret. "Angka cadangan devisa Indonesia yang naik menjadi US$ 107,711 miliar di bulan April dari sebelumnya US$ 107,543 miliar di Maret memberikan sentimen positif sehingga IHSG ditutup positif kemarin.

"Hari ini IHSG berpotensi menguat terbatas di kisaran 4.740 hingga 4.810 dengan saham-saham rekomendasi antara lain BBRI, HMSP, INTP, PTBA, LPKR, WIKA," tutup dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini