Sukses

Menteri ESDM Sudirman Said Minta PLN Jaga Pasokan Listrik di Nias

Menteri ESDM Sudirman Said meminta PLN agar negosiasi dengan baik kepada APR energy agar Nias tidak kembali menjadi gelap.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said meminta PT PLN (Persero) untuk tidak mengulangi pemadaman listrik di Pulau Nias untuk kedua kalinya.

Sudirman mengakui, Pemerintah tidak bisa‎ terlalu banyak ikut campur dalam kontrak pasokan listrik antara APR Energy operator Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) sewa asal Amerika Serikat yang listriknya dibeli PT PLN (Persero) untuk melistriki Nias.

‎"Saya tidak bisa terlalu jauh mencampuri soal urusan korporasi," kata ‎Sudirman, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (18/5/2016).

Namun Sudirman mengingatkan agar PLN menjaga pasokan listrik wilayah tersebut, sehingga kejadian pemadaman listrik total di Nias pada April lalu tidak kembali terulang.

"Saya hanya mengingatkan kepada PLN bahwa listrik bagi masyarakat Nias itu sesuatu yang sangat critical karena kebetulan pulaunya  jauh terpencil dari Sumatera, jadi satu titik itu dampaknya luar biasa," ungkap Sudirman.

Sudirman pun meminta‎ PLN melakukan negosiasi dengan baik kepada pihak APR Energy dan memenuhi kewajibannya, agar Nias tidak mengalami pemadaman listrik.

"Lakukan apa saja kerjakan apa saja untuk menjamin jangan sampai Nias kembali menjadi gelap. Dan soal negosiasi itu, apa yang tidak bisa diselesaikan semua bisa diselesaikan, tolong diperhatikan oleh PLN agar tidak terulang gelap di Nias‎," tutur Sudirman.

Pulau Nias terancam mengalami kegelapan untuk kedua kalinya, karena PT PLN (Persero) belum melunasi tagihan sewa Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) milik American Power Rent (APR) Energy untuk melistriki wilayah tersebut.

Country Direktor APR Energi Nizar Rachman mengatakan, sebelumnya PLN berutang dengan APR Energy atas biaya sewa pembangkit sebesar Rp 90 miliar, utang tersebut telah dibayar Rp 50 miliar, sedangkan sisanya Rp 40 miliar belum dibayar dan jatuh tempo pada 27 Mei 2016.

Nizar mengakui, APR Energy telah mengeluarkan surat terbuka untuk masyarakat Nias, yang berisi penjelasan tentang penunggakan utang PLN, jika utang tidak dibayar sampai waktu yang ditetapkan, maka APR Energy akan me‎mutus pasokan listrik kembali pada akhir Mei. ‎"Benar (mengirim surat terbuka). Langkah hukum sementara ini belum ada," tutur Nizar‎. (Pew/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini