Sukses

PLN Rekrut Pegawai Baru untuk Dukung Proyek 35 Ribu MW

PLN telah mengangkat 3.153 pegawai baru selama 2016 yang berasal dari latar pendidikan SMA hingga S2.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) mencetak ‎pegawai baru yang handal, untuk mendukung program kelistrikan 35 ribu Mega Watt (MW) yang dicanangkan pemerintah.

Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan, PLN telah mengangkat 3.153 pegawai baru selama 2016 yang berasal dari latar pendidikan SMA/SMK hingga S2 untuk mendukung program pembangkit listrik 35 ribu mega watt (MW).

Sesuai dengan langkah tersebut, PLN mengukuhkan 403 pegawai baru jalur S1 dan S2 lulusan Program Pembelajaran Calon Pegawai Baru.
 
"Pengukuhan pegawai baru ini adalah tahap II untuk 2016, setelah tahap I dilaksanakan pada 4 Februari 2016 lalu dan diikuti oleh 628 pegawai baru jalur S1," kata Sofyan, di Jakarta, Jumat (20/5/2016).

Sofyan meminta untuk terus menjaga dan meningkatkan kompetensi diri dalam menghadapi tantangan pekerjaan yang semakin kompetitif, khususnya dalam menghadapi proyek pembangkit listrik 35.000 MW.

Sofyan juga menegaskan agar para pegawai baru bisa terus menggali ilmu, mengasah keterampilan dan pengalaman di bidang masing-masing mengingat peluang untuk mengisi posisi strategis sangat besar dan terbuka lebar, khususnya untuk jabatan struktural dan fungsional di PLN.

"Junjung nilai-nilai perusahaan, khususnya saat ini yang harus ditekankan, yaitu integritas, integritas dan integritas yang merupakan pondasi dan modal utama dalam menjalankan perusahaan," tutur Sofyan.

Melihat posisi PLN sebagai salah satu korporasi yang berada di bawah naungan pemerintah, seluruh pegawai diharapkan agar terus mengedepankan orientasi bisnis bagi terciptanya pelayanan listrik yang handal bagi masyarakat.

Sofyan juga mengimbau para pegawai untuk mengutamakan keselamatan kerja sehingga menciptakan suasana aman dan kondusif.

Para pegawai baru ini sebelumnya diberi pelatihan selama kurang lebih 5-6 bulan, dimulai dari latihan kepemimpinan, pengenalan perusahaan, pembidangan dan on job training.

Tujuannya adalah membentuk para pegawai baru agar memiliki kompetensi yang dipersyarakatkan pada proyeksi jabatan pertama. Sebab, para pegawai nantinya akan menghadapi tuntutan di lapangan yang lebih besar daripada apa yang dilakukan pada proses pembelajaran.

Di akhir program pembelajaran, para pegawai baru didorong untuk melakukan inovasi. Tujuan program ini tentunya untuk membangun generasi muda PLN agar meningkatkan minatnya terhadap inovasi untuk dapat menciptakan produk-produk sesuai dengan kebutuhan korporat dan seluruh stakeholders PLN.  Selain itu, pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan baik dan aman tanpa kecelakaan (zero accident).

Hingga saat ini, jumlah pelanggan PLN secara nasional mecapai lebih dari 62 juta. Sementara itu, angka rasio elektrifikasi baru mencapai 88 persen, di mana masih ada 14 persen penduduk Indonesia yang belum menikmati listrik.

Untuk mempercepat peningkatan rasio elektrifikasi, pemerintah pun mencanangkan program pembangunan pembangkit listrik 35 ribu MW dan 7 ribu MW carry over beserta jaringan transmisi 46.000 kms dan Gardu Induk 108 ribu MVA hingga 2019.

Seiring dengan berjalannya program pembangkit listrik 35.000 MW untuk mencapai rasio elektrifikasi sebesar 97 persen pada 2019 yang menjadi salah satu motor pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, PLN terus berkomitmen mencetak generasi muda penerus yang berintegritas, berkompetensi dan dapat diandalkan.

Terkait penerimaan pegawai baru PLN, PLN akan merekrut sekitar 5.558 pegawai baru pada 2016. Jumlah ini lebih besar dari jumlah rekrutmen pegawai tahun-tahun sebelumnya.

"PLN membutuhkan banyak bibit unggul lulusan mulai dari SMA/SMK, D3, S1 hingga S2 untuk bersama-sama PLN menerangi nusantara dan membangun Indonesia yang lebih baik," tutur Direktur Human Capital Management PLN Muhamad Ali. (Pew/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini