Sukses

Lion Air Kurangi Frekuensi Terbang, Penumpang Paling Dirugikan

Lion Air menunda 127 penerbangan untuk kurun waktu sebulan dari 18 Mei 2016 sampai 17 Juni 2016.

Liputan6.com, Jakarta - Lion Air harus segera menyelesaikan urusan dengan penumpang yang telah terlanjur memesan tiket penerbangan. Langkah tersebut menyusul langkah pengurangan atau menunda frekuensi penerbangan selama sebulan terhitung 18 Mei sampai 17 Juni 2016.

Pengamat Penerbangan Arista Atmadjati ‎mengatakan, Lion Air mesti bertanggungjawab atas keputusannya mengurangi frekuensi tersebut. Hal tersebut supaya penumpang tidak merasa rugi karena terlanjur membeli tiket. "Refund bisa. tapi jelas itu bikin repot penumpang," kata dia kepada Liputan6.com,Jakarta, Minggu (22/5/2016).

Sesuatu yang lumrah jika Lion Air mengurangi frekuensi penerbangan selama sebulan.‎ Pasalnya, waktu yang dipilih merupakan low season karena bersinggungan dengan awal puasa. Dari segi bisnis, low season sangat tidak menguntungkan untuk bisnis maskapai penerbangan.

Dia menerangkan, ‎ketika puasa maka rata-rata jumlah penumpang maskapai penerbangan akan turun. Lantaran, masyarakat sedikit beraktivitas saat puasa. "Puasa itu 50 persen penumpang turun. Siapa yang jalan-jalan saat puasa?," kata dia.

Namun Arista menduga, ada unsur politis dalam keputusan dari Lion Air mengurangi frekuensi penerbangan tersebut. Menurutnya, pengurangan ini merupakan upaya Lion Air untuk memperbaiki kinerja setelah mendapat sanksi dari regulator. "Menarik masyarakat setelah dizalimi. Ada unsur politis memperbaiki kinerja," pungkas dia.

Seperti dikutip Liputan6.com, Jumat (20/5/2016) dari surat yang ditandatangani Direktur Angkutan Utama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Maryati Karma pada 18 Mei 2016, Lion Air menunda 127 penerbangan.‎ Pengurangan tersebut berlangsung dalam kurun waktu sebulan dari 18 Mei 2016 sampai 17 Juni 2016.

"Kami telah memberikan persetujuan pada 17 Mei terhadap penundaan penerbangan rute 1 bulan. Lion Air juga tetap bertanggungjawab terhadap penumpang yang telah memiliki tiket untuk memindahkan ke airlines lainnya," kata Maryati. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini