Sukses

Negara-Negara Ini Berencana Kembangkan PLTN Thorium

PLTN thorium diharapkan bisa dikembangkan di Indonesia guna mendukung pemenuhan energi untuk sektor industri.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah negara saat ini tengah mengembangkan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) thorium. Pembangkit listrik jenis ini juga diharapkan bisa dikembangkan di Indonesia guna mendukung pemenuhan energi untuk sektor industri.

Direktur Jenderal‎ Industri Kimia, Tekstil dan Aneka (IKTA) Kementerian Perindustrian Harjanto mengatakan saat ini negara-negara maju tengah berlomba untuk mengembangkan PLTN thorium ini. Setidaknya, ada lima negara yang sedang dalam tahap pengembangan teknologi ini, yaitu Amerika Serikat (AS), Tiongkok, Kanada, Belanda, dan Perancis.

‎"Saat ini Tiongkok sudah mengoperasikan 32 unit PLTN dan sedang membangun 22 unit PLTN lagi," ujar dia di Jakarta, Selasa (24/5/2016).

Selain di negara maju, pengembangan PLTN thorium juga kini mulai merambah kawasan Asia. Sebut saja Vietnam dan Malaysia yang saat ini telah memulai perencanaan pembangunan PLTN thorium di wilayahnya.

"Negara-negara berkembang lain seperti Bangladesh, Vietnam, Malaysia, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Yordania, dan Kuwait telah memulai perencanaan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir," dia menjelaskan.

‎Vietnam berencana memulai pembangunan PLTN yang akan beroperasi pada 2020. Bangladesh baru saja menandatangani kontrak pembangunan PLTN yang diharapkan beroperasi pada 2022. Sementara Malaysia memiliki roadmap untuk mulai membangun pembangkit di tahun 2030.

Melihat hal tersebut, Indonesia juga sepertinya juga tak mau kalah. Harjanto menyebut sejumlah BUMN telah menggandeng perusahaan asal Amerika Serikat untuk pengembangan PLTN thorium ini di Indonesia.

"Beberapa BUMN di Indonesia yang dimotori PT Industri Nuklir Indonesia telah melakukan kerja sama dengan sebuah perusahaan Amerika untuk melakukan pengembangan dan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Thorium yang diharapkan dapat mulai beroperasi pada tahun 2022,” tandas dia.(Dny/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini