Sukses

Penurunan Stok Dorong Harga Minyak Dunia Naik

Para pedagang terus memantau persediaan minyak AS, sebagai indikator pertama dari keseimbangan pasokan dan permintaan global.

Liputan6.com, New York - Harga minyak mentah menguat seusai Departemen Energi Amerika melaporkan penurunan lanjutan dalam persediaan dan produksi minyaknya pada pekan lalu di tengah penurunan permintaan.

Para pedagang terus memantau persediaan minyak AS, sebagai indikator pertama dari keseimbangan pasokan dan permintaan global.

Stok minyak telah jatuh dalam beberapa pekan terakhir dari tingkat tertingginya dalam lebih dari 80 tahun, yang meningkatkan harapan bahwa membanjirnya stok banjir mentah yang telah membebani harga selama hampir dua tahun sekarang berkurang.

Melansir laman Wall Street Journal, Kamis (26/5/2016), harga minyak mentah AS untuk pengiriman Juli naik 44 sen atau 0,9 persen menjadi US$ 49,06 per barel di New York Mercantile Exchange. Ini turun dari posisi tertingginya US$ 49,62 per barel di awal sesi.

Sementara harga Brent, patokan minyak global, naik 62 sen, atau 1,3 persen ke posisi US$ 49,23 per barel di ICE Futures Europe.

Adapun stok  minyak telah jatuh untuk minggu minggu 11 berturut-turut menjadi 8,8 juta barel per hari, dari posisi puncaknya pada bulan April 2015 sebesar 9,7 juta barel per hari.

Setelah produksi yang kuat membuat pasar dibanjiri pasokan pada pertengahan 2014, perusahaan minyak memangkas pengeluaran untuk pengeboran baru dan produksi baik di AS dan beberapa daerah lainnya.

Selain itu, gangguan produksi tak terduga ikut menurunkan pasokan global pada bulan ini. "Pemadaman yang terencana dan tidak terencana terus membentuk kembali dinamika pasar," kata perusahaan konsultan Energi Aspect dalam sebuah catatan.

Lembaga Administrasi Informasi Energi AS mengatakan stok minyak mentah AS turun 4,2 juta barel pekan lalu. Sementara analis yang disurvei oleh The Wall Street Journal mengharapkan  penurunan hanya 2,5 juta barel.

"Tren ... lebih rendah dari perkiraan akan mendorong harga minyak di atas US$ 50 dalam beberapa hari mendatang," kata Phil Flynn, analis di Price Futures Group.(Nrm/NDw)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.