Sukses

Pemerintah Mau Ambil Alih Lelang Program 35 Ribu MW, Ini Kata PLN

Pemerintah telah menargetkan lelang Program 35 Ribu MW dapat selesai pada tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) belum mendapat kabar tentang rencana pemerintah untuk mengambil alih proses lelang dalam Program 35 Ribu Mega Watt (MW). Kementerian Energi dan SumberDaya Mineral berencana untuk mengambil alih proses lelang agar program 35 Ribu MW dapat selesai sesuai dengan target.

Manajer Senior Public Relations‎ PLN Agung Murdifi mengatakan, PLN belum mendapat surat resmi dari Kementerian ESDM terkait rencana pengambilalihan lelang Program 35 Ribu MW, jika proses lelang tidak selesai tahun ini. "Saya belum terima suratnya, saya belum ‎dapat pemberitahuan resmi," kata Agung, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Jumat (27/5/2016).

Sebelumnya, kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian ESDM Sujatmiko mengatakan, pemerintah telah menargetkan lelang Program 35 Ribu MW selesai pada tahun ini. Target tersebut ditetapkan agar program kelistrikan 35 ribu MW dapat selesai pada 2025.

"Ya targetnya tahun ini selesai lelang. Sampai 2019 pokoknya harus on schedule," kata Sujatmiko, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (26/5/2016).

Pemerintah akan melihat perjalanan proses lelang tersebut, jika terbukti lambat, pemerintah akan mengantisipasi dengan membuat pola baru salah satunya dengan mengambil alih proses lelang program kelistrikan 35 ribu MW tersebut.

"Ada pemikiran lelang lebih cepat bagaimana. Apabila PLN tidak melakukan dengan cepat seperti yang diharapkan, maka kita akan mencoba mencari pola pengadaan yang lebih cepat," terang Sujatmiko.

Menurut Sujatmiko, saat ini pihaknya sedang mengkaji pola untuk mempercepat proses lelang, agar bisa selesai pada tahun ini, dan Program 35 Ribu MW tidak meleset dari target waktu yang telah ditetapkan. "Pemerintah akan buat kebijakan agar target tidak mundur. Ya sedang dikaji cara terbaik untuk lelang ya," tutup Sujatmiko.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini