Sukses

Lewat Sail Selat Karimata, RI Bisa Jadi Bangsa Pemenang

‎Pemerintah akan mengemas gelaran Sail Selat Karimata 2016 dengan nuansa kompetisi.

Liputan6.com, Jakarta - ‎Pemerintah akan mengemas gelaran Sail Selat Karimata 2016 dengan nuansa kompetisi. Acara yang digelar di 4 provinsi meliputi Jambi, Kalimantan Barat, Kepulauan Riau, dan Bangka Belitung tersebut akan disisipi kegiatan kompetisi yatch internasional, kompetisi sambal, kompetisi durian, sampai kompetisi desain tekstil Asia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli mengatakan, kompetisi merupakan salah satu cara pemerintah agar Indonesia bisa menjadi bangsa pemenang. Menurutnya, masyarakat Indonesia mesti dilatih secara sportif untuk bersaing secara sehat.

"Kami ingin memasukkan faktor kompetisi dalam Sail Selat Karimata 2016 ini. Kita juga melatih supaya bangsa kita biasa berkompetisi tidak perlu kalau kata orang Ambon baku pukul. Tapi baku kompetisi. Kita latih jadi bangsa pemenang," kata dia di Gedung BPPT Jalan MH Thamrin Jakarta, Rabu (1/6/2016).

Gelaran Sail Selat Karimata 2016 ini akan berlangsung dari Agustus sampai Oktober 2016. Empat provinsi lokasi acara dihubungkan oleh laut yang memiliki keindahan maritim luar biasa.

Rizal Ramli mengatakan, acara tersebut juga menjadi momen untuk mempercepat pembangunan infrastruktur. Sehingga, masyarakat merasakan dampak dari sebelum dan sesudah acara Sail Selat Karimata 2016.

"‎Seperti digambarkan, kita bangun jalan, kita sediakan air bersih, toilet, kita perbaiki pelabuhan, pelabuhan Kalimantan Barat di Kayong," tambah dia.

Selain itu, Rizal mengatakan acara ini mesti memberikan dampak ekonomi seperti mendatangkan para wisatawan. Oleh karenanya, acara ini mesti digarap semaksimal mungkin.

"Dan ini pesan Pak Presiden pengalaman tahun lalu harus punya dampak ekonomi. Sehingga acaranya harus ditata dengan bagus. Kalau ada sendratari, musik, harus ada betul ada gregetnya, harus kolosal. Presiden minta koregrafer yang terbaik di Indonesia," tutup dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.