Sukses

Turunkan Harga Daging Sapi, Ini Usul KPPU kepada KEIN

Komoditas hewani ini menjadi perhatian pemerintah karena harganya tak kunjung turun dari kisaran Rp 120 ribu per kilogram (kg).

Liputan6.com, Jakarta - Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN)‎ tengah menyusun roadmap industrialisasi. Bahan pangan menjadi salah satu pembahasan dalam roadmap tersebut, terutama tentang pola distribusi pangan yang lebih efisien.

Pangan yang dimaksud salah satunya daging sapi. Komoditas hewani ini menjadi perhatian pemerintah karena harganya tak kunjung turun dari kisaran Rp 120 ribu per kilogram (kg).

Komite Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang dilibatkan KEIN dalam penyusunan roadmap industrialisasi menilai, pemerintah harus bekerja lebih keras demi mewujudkan keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar harga daging sapi bisa ditekan di bawah Rp 80 ribu per kg.

"‎Memang saat ini ada operasi pasar yang dilakukan dengan harga daging itu Rp 85 ribu per kilogram, tapi karena daging beku ya kualitasnya begitu (rendah). Kalau daging segar bisa harga di bawah Rp 80 ribu, harus kerja keras lagi," kata Komisioner KPPU Sukarmi saat diskusi dengan KEIN di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (13/6/2016).


Hal ini yang kemudian diusulkan KPPU kepada KEIN untuk bisa masuk dalam roadmap industrialisasi‎, untuk memutus rantai distribusi daging sapi.

Menurut dia, seharusnya pusat produksi atau pusat penggemukan dilakukan di wilayah-wilayah yang selama ini menjadi pusat konsumsi daging sapi.

"70 persen konsumsi daging sapi kita itu ada di Jabodetabek dan Jawa Barat, harusnya paling tidak penggemukan dan pembibitan sapi dilakukan di dekat-dekat sini," dia menjelaskan.

Diakui Sukarmi, untuk jangka pendek penyediaan jasa kapal khusus ternak yang disediakan pemerintah guna mendistribusikan sapi dari Nusa Tenggara Timur (NTT) ke Pulau Jawa dinilai sudah bagus. Namun untuk jangka panjang, perlu ada langkah yang lebih efisien. "Saat ini sapi-sapi di NTT itu ternyata juga mulai terbatas," tutup dia. (Yas/nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.