Sukses

Aksi Beli Investor Lokal Dorong IHSG Naik 14 Poin

Ada sebanyak 117 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau pada Selasa pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak variasi pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Laju IHSG mampu berbalik arah sehingga dapat kembali ke zona hijau.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (14/6/2016), IHSG naik 14,36 poin atau 0,30 persen ke level 4.821,59. Indeks saham LQ45 naik 0,40 persen ke level 823,04. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Ada sebanyak 117 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 175 saham melemah sehingga membatasi penguatan IHSG. 82 saham lainnya diam di tempat.

IHSG sempat sentuh level tertinggi 4.833,39 dan terendah 4.792,53. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 221.639 kali dengan volume perdagangan 8,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 5,9 triliun.


Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 200 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 300 miliar.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan terbesar antara lain saham DOID naik 17,42 persen ke level Rp 195 per saham, saham IGAR menanjak 6,62 persen ke level Rp 290 per saham, dan saham CTRA mendaki 3,85 persen ke level Rp 1.350 per saham.

Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham SMBR melemah 8,55 persen ke level Rp 535 per saham, saham SMCB susut 6.02 persen ke level Rp 1.015 per saham, dan saham BUMI turun 7,32 persen ke level Rp 76 per saham.

Posisi dolar Amerika Serikat pun berada di kisaran Rp 13.379. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,61 persen ke level 20.387,52. Indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,36 persen ke level 1.972.

Indeks saham Jepang Nikkei susut 1 persen ke level 15.859. Indeks saham Shanghai naik 0,32 persen ke level 2.842,19. Indeks saham Singapura melemah 0,61 persen ke level 2.768,33. Indeks saham Taiwan menguat 0,47 persen ke level 8.576.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities Satrio Utomo menuturkan tekanan IHSG terjadi lantaran kondisi bursa regional masih kurang baik. Satrio juga menilai, pelaku pasar belum berminat untuk mengambil posisi di bursa saham.

Pelaku pasar khawatir terhadap hasil referendum Inggris yang dilakukan pada 23 Juni 2016. Dalam referendum itu memutuskan apakah Inggris tetap menjadi anggota Uni Eropa atau tidak. "IHSG turun bersamaan dengan bursa regional. Takut dengan Brexit. Namun kalau dari internal sepi sentimen," ujar Satrio saat dihubungi Liputan6.com. (Ahm/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini