Sukses

Menunggu Hasil Rapat Bank Sentral AS, Rupiah Tertekan

BI mematok rupiah di 13.398 per dolar AS, turun jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 13.273 per dolar AS.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah tipis pada perdagangan Rabu pekan ini. Pelaku pasar menunggu hasil keputusan rapat Gubernur Bank Sentral AS.

Mengutip Bloomberg, Rabu (15/6/2016) rupiah dibuka di angka 13.388 per dolar AS, tak jauh berbeda jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.393 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak diksiaran 13.369 per dolar AS hingga 13.424 per dolar AS. Jika dihitung sejak awal tahun, rupiah menguat 2,93 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di 13.398 per dolar AS. melemah jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 13.273 per dolar AS.

Dolar AS menguat ke level tertinggi dalam dua pekan terakhir karena para investor melepas aset-aset yang memiliki risiko tinggi jelang rapat Bank Sentral AS dan juga keputusan dari referendum Inggris untuk keluar dari Uni Eropa.

"Investor terus menghindari aset berisiko dan mencari posisi aman," jelas Omer Esiner, kepala analis Commonwealth Foreign Exchange Inc. Ia melanjutkan, mata uang yang berisiko akan terus tertekan sebelum adanya kepastian.

Ekonom PT Samuel Sekuritas Rangga Cipta menjelaskan, rupiah melemah cukup tajam bersamaan dengan kurs lain di Asia. Selain volatilitas yang biasa muncul menjelang FOMC meeting, aset berisiko juga kurang menarik di tengah isu Brexit.

Rupiah diperkirakan masih akan melemah pada perdagangan hari ini di tengah kembalinya penguatan dolar AS serta turunnya harga minyak mentah.

Akan tetapi dorongan pelemahan diperkirakan temporer. Rencana pemangkasan subsidi solar dan listrik yang terancam batal berpeluang mengoreksi ekspektasi inflasi tinggi ke depan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.