Sukses

Dapat THR, Sebaiknya Dipakai untuk Apa Saja?

Seseorang sebaiknya mengetahui pos pengeluaran saat hari raya untuk mengelola tunjangan hari raya (THR).

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang hari raya terutama Lebaran, para karyawan biasa mendapatkan tunjangan hari raya (THR). Dengan ada THR ini dapat juga membantu keuangan seseorang saat hadapi hari raya mengingat biasa kebutuhan pokok naik dan biaya-biaya baru yang muncul.

Akan tetapi, penggunaan THR itu juga harus bijak. Hal ini agar tidak menimbulkan utang konsumtif dan tak menguras kantong.

Karena itu, menurut perencana keuangan dari MRE Financial and Business Advisory Mike Rini harus ada perencanaan mengelola THR apalagi dana terbatas. Seseorang harus dapat membedakan antara kebutuhan dan keinginan supaya perencanaan keuangan baik.

"Harus ada perencanaan. Kategorikan pengeluaran pada hari raya. Melihat prioritas untuk apa saja," ujar Mike, saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (23/6/2016).


Mike menambahkan, prioritas pengeluaran itu dapat dibagi dari sejumlah pos. Pos pertama yaitu amal terdiri dari zakat, infak dan sedekah. Pos kedua, makanan. Mike menuturkan, ketika hari raya tak lepas untuk menyuguhkan makanan. Pos ketiga, busana. Pos keempat merupakan pos lain-lain misalkan untuk renovasi rumah.

Selain itu, bagi keluarga dan seseorang yang mudik, Mike menuturkan ada perbedaan pos pengeluaran yang dananya diambil dari THR. Pos pertama, amal. Kedua, transportasi.

Mike menuturkan, alangkah baik bila memilih moda transportasi mudik jauh-jauh hari terutama bila naik pesawat dan kereta. Jika menggunakan mobil pribadi, Mike menuturkan sebaiknya dapat berangkat dengan saudara agar dapat patungan biaya dalam perjalanan mudik.

Pos ketiga, akomodasi dan makanan. Mike menambahkan, alokasi pengeluaran untuk akomodasi dan makanan juga perlu agar tidak konsumtif.

Sebaiknya sudah ada anggaran untuk makanan dan oleh-oleh. Tak hanya itu, Lebaran yang biasa diikuti dengan libur panjang juga menjadi ajang rekreasi. Jadi menurut Mike, biaya rekreasi juga perlu dimasukkan dalam pengeluaran saat Lebaran.

"Jadi THR untuk amal sekitar 10-15 persen. Busana sekitar 15-20 persen, makanan sekitar 15-20 persen. Sisa dana THR kalau ada maka sekitar 10 persen untuk tabungan dan biaya tak terduga ketika hari raya," kata Mike.

Bagi seseorang yang sudah mendapatkan THR tetapi belum merayakan hari raya misalkan hari raya Natal, Mike menyarankan agar uang THR dapat disimpan di deposito dan reksa dana pasar uang. "Kalau taruh di emas kemungkinan bisa turun nilainya," ujar Mike.

Bagi seseorang memiliki penghasilan pas-pasan, Mike juga menyarankan agar membelanjakan anggaran THR sesuai dengan kemampuannya.

"Tidak harus mengikuti tetanga misalkan beli kue dan baju baru. Akan tetapi paling penting beramal dengan memberikan zakat fitrah. Kalau memberikan uang untuk anak-anak sebaiknya uang kecil saja," kata Mike. (Ahm/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • THR adalah pendapatan non upah yang wajib dibayarkan pengusaha kepada pekerja atau keluarganya menjelang hari raya keagamaan di Indonesia.

    THR

  • Utang Konsumtif