Sukses

Operasional Perluasan Terminal 3 Tunggu Izin Regulator

Angkasa Pura II memastikan akan memenuhi seluruh rekomendasi dari pemerintah terkait Terminal 3 Soekarno Hatta.

Liputan6.com, Jakarta - PT Angkasa Pura II (Persero) baru akan mengoperasikan perluasan[ Terminal 3 ]((2537750 "")setelah mendapat izin dari Pemerintah Indonesia.

Ini menanggapi pemberitahuan pada 25 Juni 2016 tentang penundaan oleh Kementerian Perhubungan atas waktu pengoperasian perluasan Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Head of Corporate Secretary and Legal Angkasa Pura II Agus Haryadi memastikan, pihaknya akan memenuhi seluruh rekomendasi dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait operasional perluasan Terminal 3.

 "Sebagai operator bandara, AP II selalu menjunjung tinggi upaya penegakan peraturan atas penyelenggaraan dan keselamatan penerbangan," jelas dia dalam keterangannya, Sabtu (25/6/2016).

Perihal hasil verifikasi berupa temuan-temuan, dia memastikan, AP II sebagian besar sudah ditindaklanjuti atau dipenuhi.  "Di samping tentunya kami selalu memperbaiki dan melengkapi sarana serta prasarana untuk pelayanan yang baik dan keselamatan penerbangan," tambah dia.

Adapun temuan yang hingga saat ini masih dicarikan solusinya adalah terkait peralatan pemantau lalu lintas di apron perluasan Terminal 3.

"Saat ini AP II berkonsentrasi untuk pelayanan serta kelancaran arus mudik Lebaran khususnya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta," dia menjelaskan.

Pada Jumat kemarin, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengunjungi Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

Dalam kunjungan ini, Rizal Ramli memberikan pujian pada bandara yang dikembangkan oleh PT Angkasa Pura II tersebut.

Rizal Ramli mengatakan, pengembangan Terminal 3  berbeda dengan bandara internasional yang lain. Jika bandara lain terminalnya dikembangkan dengan mengembangkan terminal yang sudah ada, pengembangan Terminal 3 merupakan terminal baru.

"‎Saya sering kali dari dulu ke luar negeri, karena dulu saya penasehat PBB‎. Sering datang ke airport modern memang, tapi ribet, karena rata-rata dibangun secara organik. Ada bangunan lama tambah lagi nyamping ke atas, ke kiri, jadi penumpangnya kalau datang ke situ ribet nyari ke gate berapa atau apa," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.