Sukses

‎Lebaran Usai, Daging Kerbau Siap Masuk Pasaran

Bulog berharap masyarakat bisa langsung membeli daging kerbau di pasar-pasar terdekat.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah ‎tengah memfinalisasi pelaksanaan impor daging kerbau demi memberikan opsi kepada masyarakat mengenai pemenuhan gizi yang berasal dari protein hewani, yang selama ini didapatkan dari daging sapi.

Daging sapi segar sendiri saat ini harg‎anya masih di atas Rp 100 ribu per kilogram (kg). Alhasil, banyak kalangan masyarakat yang tidak bisa lagi mengkonsumsi daging sapi mengingat harganya sudah tak terjangkau.

Dalam pengadaan, Perum Bulog akan menjadi BUMN yang mendapat tugas melakukan impor daging kerbau tersebut dari India.

"‎Kami berharap bulan Juli ini akan masuk 9.000 ton‎ (daging kerbau)," kata Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (11/7/2016).

‎Djarot mengungkapkan, untuk tahap awal, daging kerbau ini akan dipasarkan ke pelaku industri yang selama ini menggunakan daging sapi. Dengan begitu, akan mengurangi biaya produksi industri itu sendiri.

Setelah melalui industri, nantinya diharapkan masyarakat bisa langsung membeli daging kerbau tersebut di pasar-pasar terdekat. Hanya saja untuk memasarkan langsung daging kerbau tersebut perlu sosialisasi terlebih dahulu.

Menurut Djarot, sosialisasi itu penting‎ mengingat selama ini masyarakat selalu diinfokan mengenai tidak layaknya daging kerbau untuk dikonsumsi, atau juga rasanya yang kurang enak.

‎"Kalau pernah ke Timur Tengah, atau Malaysia, yang dimakan itu daging kerbau. Hanya karena tidak ada black campaign di sana jadi biasa aja. Begitu masuk sini, pemilik-pemilik untung besar itu kan ribut, begitu. Padahal kalau di Malaysia itu makan daging kerbau itu biasa saja‎," papar Djarot.

Ditegaskan Djarot, sampai saat ini Bulog selalu siap dalam melakukan impor daging kerbau tersebut. Mengenai pelaksanaannya pihaknya masih menunggu perintah dari pemerintah.

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini