Sukses

Jokowi: Jadi Bangsa Pemenang, RI Harus Keluar dari Zona Nyaman

Presiden Jokowi mengungkapkan Indonesia harus bekerja keras di era persaingan global ini.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan Indonesia harus bekerja keras di era persaingan global ini. Kompetisi antar negara luar biasa kerasnya dan luar biasa sengit sehingga seluruh elemen baik pemerintah, lembaga legislatif dan juga masyarakat harus keluar dari zona nyaman dan bahu-membahu memenangkan persaingan global. 

Jokowi menjelaskan, untuk memenangkan kompetisi dan untuk menjadi bangsa pemenang, Indonesia harus berani keluar dari zona nyaman. "Kita harus kreatif, optimistis, bahu-membahu, dan melakukan terobosan-terobosan," jelas dia dalam Pidato di depan Sidang Tahunan MPR, Selasa (16/8/2016).

Menurut Jokowi, tanpa adanya keberanian keluar dari zona nyaman, Indonesia akan terus dihadang oleh kemiskinan, pengangguran, ketimpangan dan kesenjangan sosial.

Oleh sebab itu, Jokowi menyatakan bahwa perlu langkah-langkah terobosan, diperlukan kecepatan kerja, diperlukan lembaga-lembaga negara yang kuat dan efektif untuk mengatasi tiga masalah utama bangsa tersebut.

Selain itu, diperlukan pula keteguhan dalam menjunjung ideologi bangsa, konstitusi negara, dan nilai-nilai keutamaan bangsa. Tanpa itu, kebesaran kita sebagai bangsa akan punah, akan digulung oleh arus sejarah.

Dalam pidato tersebut, Jokowi juga mengungkapkan bahwa DPR bersama pemerintah telah menyelesaikan 10 Rancangan Undang-Undang untuk disahkan menjadi Undang-Undang.

Undang-Undang tersebut antara lain Undang-Undang tentang Tabungan Perumahan Rakyat yang menjamin upaya pemenuhan kebutuhan akan tempat tinggal yang layak dan terjangkau bagi rakyat dan Undang-Undang tentang Amnesti Pajak yang mendukung sumber penerimaan negara.

Selain itu, pemerintah dan DPR juga telah menyelesaikan Undang-Undang tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidayaan Ikan dan Petambak Garam sebagai bagian dari upaya pemajuan kesejahteraan nelayan serta sektor kemaritiman di Tanah Air. (Fik/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini