Sukses

Nelayan Cirebon Mulai Melaut Pakai Elpiji

Kementerian ESDM membagikan 229 konverter kit kepada nelayan di wilayah Cirebon.

Liputan6.com, Jakarta - Nelayan di Cirebon, Jawa Barat mulai menggunakan elpiji sebagai bahan bakar perahunya, seiring pembagian alat pengubah konsumsi bahan bakar (konverter kit) dari minyak ke gas dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja  mengatakan, pihaknya telah  membagikan 229 konverter kit kepada nelayan di wilayah Cirebon.

Pembagian konverter kit ini merupakan yang pertama‎, dari rencana disebar ke 10 kabupaten di Pulau Jawa dan Bali.

"Nelayan yang berhak menerima konverter kit ini adalah nelayan kecil yang memiliki perahu dengan kapasitas perahu di bawah 5 GT," kata dia seperti mengutip situs resmi Ditjen Migas di Jakarta, Selasa (23/8/2016).

Tahun ini ditargetkan 5.000 konverter kit  dibagikan ke nelayan kecil. Bertambah pada tahun depan sebanyak 10 ribu konverter kit.‎

Dengan begitu, seluruh nelayan kecil yang memiliki perahu di bawah 5 GT yang tersebar di wilayah Indonesia mendapatkan konverter kit pada 2019 . Selanjutnya, Pemerintah akan membagikan konverter kit untuk nelayan menengah.

Untuk menunjang pasokan elpiji 3 kg terkait konverter kit yang diberikan kepada nelayan, General Manager Marketing Operation Pertamina MOR III, Jumali mengatakan, Pertamina akan memberikan alokasi khusus untuk nelayan serta membentuk pangkalan khusus serta koperasi nelayan agar memudahkan nelayan membeli elpiji 3 kilogram (kg).

Jumali berharap, elpiji 3 kg yang disediakan dari pangkalan koperasi nelayan ini, tidak dijual keluar sehingga ke depan kebutuhannya akan terjamin dan terpenuhi. Harganya pun sesuai dengan ketentuan Pemda setempat.

"Saya tanya, Rp 15 ribu per tabung 3 kg, dibanding Solar jauh lebih murah dan sangat menguntungkan nelayan?" kata dia.

Wakil Pengurus Nelayan di wilayah utara Cirebon, Mulyanto, mengaku dengan menggunakan elpiji nelayan dapat berhemat biaya bahan bakar. Bila biasanya sekali melaut menghabiskan Rp 100 ribu kini menjadi hanya Rp 30 ribu-Rp 40 ribu.

Pembagian konverter kit untuk nelayan merupakan salah satu upaya pemerintah melakukan diversifikasi energi, meningkatkan pemanfaatan gas BUMN serta taraf hidup masyarakat.(Pew/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini