Sukses

Pekerjaan Awal Orang-Orang Tersukses di Dunia, Siapa Saja?

Orang sukses juga pernah memiliki pekerjaan serabutan untuk mendapatkan uang.

Liputan6.com, Jakarta Sangat mudah melihat orang-orang tersukses di dunia saat ini memiliki pekerjaan dan kehidupan yang jauh berbeda dengan orang awam.

Namun demikian, percaya atau tidak, banyak dari mereka ternyata tidak lahir dengan sendok perak di mulutnya. Mereka juga pernah memiliki pekerjaan serabutan untuk mendapatkan uang.

Seperti ditulis Entrepreneur, Rabu (7/9/2016), ini 10 orang sukses yang membuktikan jalan menuju sukses tidak harus linier:

1. Barack Obama

Sebelum menjadi presiden Amerika Serikat, Obama pernah menghabiskan musim panas sebagai penjaga stand es krim Baskin Robbins di Honolulu, Hawaii.

2. Hillary Clinton

Dalam autobiografinya, "Hard Choices", Clinton menceritakan pekerjaan berbayar pertama yang ia lakukan adalah menjadi babysitter di usia 13 tahun.

"Orang tua saya percaya dengan kemandirian dan bekerja keras," katanya. "Mereka memastikan anak-anaknya menghargai nilai uang."

3. Donald Trump

Trump lahir dari keluarga kaya raya. Tapi ayahnya tetap mengajarkan nilai uang dengan cara yang keras.

Ayahnya pernah menyuruh Trump dan saudara laki-lakinya ke sebuah lahan konstruksi untuk mengambil kaleng soda bekas supaya bisa ditukar dengan uang.

Trump mengaku tidak mendapat banyak, tapi pelajaran itu sangat membekas di benaknya soal nilai uang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

4. Robert Herjavec

4. Robert Herjavec

Sebelum lulus dari Universitas Toronto di 1984 dan menjadi pengusaha sukses, Herjavec mengambil pekerjaan pertamanya sebagai debt collector.

"Kalau Anda pikir debt collector bukan pekerjaan terbaik dalam memulai karier, itu salah besar," katanya dalam buku "You Don't Have to Be a Shark".

Ia banyak belajar dari pekerjaannya itu. Salah satunya, seorang penjual yang baik hanya menghabiskan energi pada prospek yang serius. Selain itu, empati ternyata lebih efektif dalam melakukan penjualan, ketimbang agresi.

5. Marissa Mayer

Sebelum menjadi pemimpin Yahoo!, Mayer pernah bekerja menjadi pegawai di toko kelontong saat berumur 16 tahun.

Pekerjaan ini mengajarkan etika bekerja, ekonomi keluarga, dan bagaimana banyak orang berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

6. Mark Cuban

Pengusaha sukses asal Dallas ini saat kecil pernah memintanya ayahnya membelikan sepatu yang mahal. Alih-alih memberikan uang, sang ayah menyuruhnya bekerja.

Jadi, ia pun bekerja menjual plastik sampah dan menawarkannya ke seluruh tetangga. Cuban saat itu baru berumur 12 tahun.

3 dari 3 halaman

7. Llyod Blankfein

7. Llyod Blankfein

Sebagai seorang CEO perusahaan investasi terbesar di dunia, Goldman Sachs, Blankfein menjadi orang paling berpengaruh di Wall Street, Amerika Serikat.

Kesuksesan itu ia raih dari bawah. Ketika tumbuh dan besar di Brookly, pekerjaan pertama Blankfein adalah menjual cemilan di Yankee Stadium.

8. Richard Branson

Pemilik Virgin Group ini benar-benar memulai semuanya dari bawah. Ketika berusia 11 tahun, Branson bersama temannya, Nik Powell, memulai usaha pengembangbiakan burung parket. Hasilnya ia jual ke teman-teman di sekolah.

Penjualan burung itu berkembang pesat dan mereka mencoba usaha lainnya. Saat menjelang Natal, mereka membeli sebuah pohon cemara dengan harapan bisa dijual ketika sudah tumbuh besar. Namun, kelinci-kelinci merusak pohon itu sebelum ia dapat berkembang.

9. Beth Comstock

Vice presiden pertama di General Electric ini pernah bekerja sebagai pegawai pabrik di Rubbermaid. Ia mengambil pekerjaan ini karena suntuk dengan masa pendidikannya di bangku kuliah.

Ia masih bangga dengan pekerjaan pertamanya tersebut sebagai hari-hari pembelajaran bekerja sebagai tim.

10. Neil Vogel

CEO About.com, Neil Vogel, pernah bekerja menyewakan pakaian tuksedo kepada anak-anak yang ingin merayakan prom atau menghadiri pesta pernikahan.

"Bekerja di sektor retail memberikan pelajaran berharga soal bagaimana menghadapi orang dan tentu saja cara menjual yang benar," kata Vogel.

"Namun, berdasarkan jumlah uang yang berhasil didapat, mungkin pelajaran terpentingnya adalah harus berpikir skeptis kepada orang yang membayar komisi kepada barang yang kita jual."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini