Sukses

Genjot Produksi Jagung Sumbawa, Pemerintah Bangun Infrastruktur

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mendapat peran membangun infrastruktur jalan, jembatan dan perairan.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat kebagian tugas membangun berbagai infrastruktur untuk meningkatkan produksi jagung 2 juta ton di Sumbawa Nusa Tenggara Barat (NTB).

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengaku, instansinya mendapat peran membangun infrastruktur jalan, jembatan dan perairan.

Ini terkuak dalam rapat tentang produksi jagung di Sumbawa yang antara lain dihadiri Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, perwakilan dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup dan Kementerian Perhubungan. 

"Jadi tadi ada Menteri Pertanian, kementerian kehutanan, perhubungan‎ dan saya. Dan saya tugasnya menyediakan air dan prasarana jalan dan jembatan dalam rangka angkutan itu," kata Basuki di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Senin (19/9/2016).

Basuki mengungkapkan, ada beberapa bendungan dan embung yang akan dibangun untuk mendukung rencana peningkatan produksi jagung menjadi dua kali lipat, dari 1 juta ton menjadi 2 jut ton. Hal tersebut menjadi instruksi Menko Luhut.

Pembangunan infrastruktur perairan tersebut jadi prioritas karena untuk meningkatkan produksi jagung membutuhkan banyak air.

"Sekarang ini dilaporkan produksinya sekitar 1 juta ton jagung. Pak Menko minta di double. Dua kali lipatnya. Jadi saya harus siapkan air," tutur Luhut.

Menurut Basuki, saat ini sedang dibangun dua bendungan di wilayah tersebut yaitu Tanjo‎ dan Mila, dan satu bendungan dalam perencanaan Bintang Bano. Selain itu sampai 2017 juga akan dibangun puluhan embung dengan kapasitas di bawah  500 ribu meter kubik.

"Embung yang kita bikin di 2015,2016 dan 2017. Puluhan embung, yang embung besar itu sekitar 500an ribu meter kubik, dibawah 500 ribu meter kubik," tutup Basuki.(Pew/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini