Sukses

Pemerintah Tugaskan 3 BUMN Tingkatkan Produksi Cangkul Lokal

Kementerian Perindustrian mendorong tiga BUMN untuk menggandeng industri kecil dan menengah (IKM) dalam memproduksi cangkul.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Kementerian P‎erdagangan (Kemendag) menyiapkan skema penugasan kepada tiga badan usaha milik negara (BUMN) untuk memenuhi kebutuhan cangkul nasional. Tiga BUMN tersebut adalah PT Krakatau Steel, PT Boma Bisma Indra (BBI), dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI).

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin I Gusti Putu Suryawirawan menyatakan, industri di dalam negeri telah mampu memproduksi cangkul dengan kualitas yang baik dan berstandar nasional Indonesia (SNI). Hal ini sekaligus membantah anggapan industri lokal belum mampu memproduksi cangkul nasional.

"Terkait adanya isu bahwa industri dalam negeri tidak mampu, Kemenperin dan Kemendag memberikan skema penugasan kepada BUMN, yaitu Krakatau Steel, BBI dan PPI," ujar dia di Gedung Kemenperin, Jakarta, Senin (31/10/2016).

Untuk Krakatau Steel, akan ditugaskan untuk memasok bahan baku ‎produksi dan BBI yang akan memproduksi alat pertanian tersebut. Adapun PPI nantinya bertugas untuk mendistribusikan cangkul produksi dalam negeri.

Selain itu, ujar Putu, pihaknya juga akan mendorong tiga BUMN tersebut untuk menggandeng industri kecil dan menengah (IKM). Selama ini IKM kesulitan mengembangkan produksinya karena kekurangan bahan baku dan sulit memenuhi sertifikasi SNI untuk produk ini.

"Penugasan segera, Pak Menteri minta bentuk tim kerja dari Ditjen IKM karena utamakan suplai dari IKM. Kesulitan IKM selama ini dari sisi bahan baku sehingga kemampuan suplai terhambat, kami diminta dukung ke sana termasuk Krakatau Steel dan BBI. Karena juga ada SNI yang selama ini belum diberlakukan wajib, khawatirnya kalau IKM belum siap nanti yang ‎ada malah impor lagi‎," jelas dia.

Sementara itu, Direktur Utama BBI Rahman Sadikin menyatakan,‎ siap mendukung pemerintah untuk menyediakan produk cangkul di dalam negeri. Saat ini, BUMN tersebut mampu memproduksi cangkul sebanyak 700 ribu unit per tahun.

"Kami ada pabrik seluas 1 hektare (ha) di Pasuruan, khusus cangkul 700 ribu unit. Kami terkenal dengan cangkul Cap Mata. Tingkat kualitas teruji karena kami punya lisensi dari Jerman. Kami dukung kapasitas mendukung produksi cangkul nasional. Kami kerja sama dengan Krakatau Steel untuk bahan baku material, dari PPI untuk pemasaran, dan didukung industri kecil," tandas dia. (Dny/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.