Sukses

Duduki Kursi Presiden AS, Ini Gebrakan Trump di Bidang Ekonomi

Donald Trump melontarkan sejumlah janji jika terpilih sebagai Presiden Negara Adidaya tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Donald Trump dari Partai Republik akhirnya memenangkan Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS). Dia mampu mengalahkan Hillary Clinton, pesaingnya dari Partai Demokrat.

Selama kampanye, Trump melontarkan sejumlah janji terkait program kerja jika terpilih sebagai Presiden Negara Adidaya tersebut.

Dengan jargon kampanye "Membuat Amerika Menjadi Negara Besar Kembali", Trump mengeluarkan rencana kebijakan yang cukup keras saat berkampanye.

Memang sudah menjadi kebiasaan jika dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat, seorang kandidat harus menetapkan visi jangka pertama saat mereka menduduki kursi Oval.

Berikut 2 hal yang Trump nyatakan akan dia lakukan saat menjabat sebagai Presiden AS di sektor perekonomian, mengutip Telegraph.co.uk, Kamis (10/11/2016):

1. Di bidang perdagangan

Trump berkomitmen untuk melepaskan AS dari berbagai kerjasama perdagangan bebas. Kemudian menerapkan seperangkat kebijakan proteksionis untuk membatasi perekonomian negara ini.

Dia juga segera mengumumkan rencana untuk melakukan negosiasi ulang terkait perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara dengan Kanada dan Meksiko.

Selain itu, membatalkan partisipasi Amerika pada perjanjian Tran-Pacific Partnership, kerjasama perdagangan yang melibatkan 12 negara.

Di mana keberadaan pakta ini bertujuan untuk memperdalam hubungan ekonomi antar negara, dengan memotong tarif dan mendorong peningkatan pertumbuhan perdagangan.

Tapi kritikus berpendapat bahwa perjanjian kerjasam tersebut justru mengintensifkan persaingan antar pekerja di negara itu.

2. Di bidang energi dan lingkungan


2. Di bidang energi dan lingkungan

Hal yang mungkin cukup mengecewakan di bidang lingkungan, Trump berencana menarik bantuan dana miliaran dolar AS untuk program perubahan iklim yang selama ini digelontorkan ke PBB.

Dia mengatakan akan mengalihkan dana tersebut untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur di AS.

Dia juga berjanji untuk menghilangkan kendala dalam meningkatkan produksi minyak dan gas alam Amerika.

Serta menghilangkan hambata pada Keystone Pipeline. Di mana, sebelumnya para aktivis lingkungan berjuang keras untuk meyakinkan pemerintahan Obama untuk menghentikan proyek infrastruktur, dan memberikan peringatan terhadap efek dari peningkatan produksi minyak.

Aktivis menilai jalur yang berada antara Alberta, Kanada dan Nebraska di Amerika Serikat ini merusak kondisi ekosistem.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.