Sukses

Kementerian ESDM: Langkah Hemat Energi demi Keadilan

Upaya untuk menjaga pasokan energi tetap mencukupi adalah dengan menerapkan kebiasaan hemat ‎energi.

Liputan6.com, Jakarta Kebutuhan energi Indonesia terus  meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Namun disisi lain pasokan energi semakin terbatas, karena itu perlu dilakukan upaya agar pasokan energi nasional tetap mencukupi.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana mengatakan, upaya untuk menjaga pasokan energi tetap mencukupi adalah dengan menerapkan kebiasaan hemat ‎energi.

"Perubahan perilaku dapat diakukan dengan efektif melalui pembiasaan," kata Rida, dalam acara Pengumuman pemenang Lomba Hemat Energi (LHE) di Rumah dan Sekolah, di Jakarta, Senin (28/11/2016).

Dia mengungkapkan, semua lapisan masyarakat harus berupaya melakukan penghematan energi demi memberikan rasa keadilan‎. Apalagi masih banyak masyarakat Indonesia yang belum bisa menikmati pasokan energi.

"Jika energi yang biasa kita gunakan dihemat, energi tersebut bisa dialirkan untuk masyarakat yang belum menikmatinya. Kita diingatkan berhemat agar masyarakat lain kebagian. Hemat energi mengandung makna keadilan‎," tutur Rida.

Selain memberikan rasa keadilan, langkah penghematan energi juga menjaga lingkungan. Sebab,  kata Rida, energi yang dikonsumsi saat ini mayoritas masih dihasilkan dari energi fosil yang gas buangnya sangat tinggi‎. Penghematan ikut mengurangi gas buang yang dapat merusak lingkungan.

"Penggunaan energi sekarang 95 persen berasal dari energi fosil, menghasilkan bagian dari emisi gas rumah kaca. Banyak makna dari penghematan," ungkapnya.

Rida menyebutkan, cara sederhana penghematan energi. Seperti mematikan lampu dan peralatan listrik lainnya jika tidak digunakan, mencabut tusuk kontak listrik jika peralatan tak dipakai lagi, sera mengatur suhu AC di ruangan pada 25°C. 

"Langkah- sederhana ini dikenal dengan Gerakan 3M," tutup Rida.(Pew/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.