Sukses

Pemerintah Klaim Impor Buah Turun, Ini Sebabnya

Pemerintah mengklaim impor buah mengalami penurunan pada tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah mengklaim impor buah mengalami penurunan pada tahun ini. Turunnya impor buah disebabkan oleh perubahan ketentuan terkait keamanan pangan.

Kepala Bidang Keamanan Hayati Nabati, Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian, Islana Ervandiari memastikan hal tersebut. Sayangnya dia ak memaparkan secara rinci penurunan impor buah. "Tapi secara total sampai 2016 ada penurunan baik frekuensi atau jumlah pemasukan," kata dia dalam acara 'Menyoal Keamanan pada Buah Segar' di Cikini Jakarta, Senin (5/12/2016)

Dia menerangkan, mulanya buah yang masuk ke Indonesia memiliki 2 katagori yakni berasal dari negeri yang terjamin sistem keamanan pangannya dan yang belum. Untuk buah tipe pertama, verifikasi dilakukan sewaktu-waktu karena sudah terjamin.

"Kedua negara mana pun boleh masuk toh masuk ke Indonesia diambil sample, diuji," ujar dia.

Namun, sejak awal tahun 2016 sistem keamanan pangan diubah. Dia menerangkan, buah yang masuk ke Indonesia mesti melalui dua mekanisme. Pertama, negara asal buah mesti terjamin keamanannya. Kedua, negara asal juga mesti memiliki laboratorium keamanan pangan yang sudah teregistrasi.

"Dari 80 negara eksportir, baru 7 negara yang diakui sistem keamanan pangannya. Dan baru 30 yang dapat registrasi laboratorium. Selebihnya seperti apa? Tidak boleh masuk waktu awal tahun kemarin sebelum mendapatkan registrasinya," jelas dia.

Ketentuan ini berpengaruh besar pada importasi buah di Indonesia. Buktinya, pada awal tahun tak ada impor buah dari China.

"Kemudian China 2016 dari Februari- April tidak mengirimkan produknya, karena tidak punya sistem tersebut. Tapi setelah registrasi laboratoriumnya mereka boleh mengirim produknya ke kita," kata dia.

Ditanya mengenai negara mana saja yang memasok buah untuk Indonesia, dia menuturkan jumlahnya tak menentu. Pasalnya, impor buah tergantung oleh musim.

"Secara total belum liat, fluktuasi. Karena mengikuti musim dan bulan. Misal menjelang Oktober, banyak jeruk dari China," tukas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.