Sukses

3 Hal Ini Bikin Rupiah Jadi Sorotan Dunia

Uang rupiah yang selama ini digunakan sebagai alat transaksi keuangan juga telah menarik perhatian dunia.

Liputan6.com, New York - Bank Indonesia baru saja merilis 11 pecahan uang rupiah baru pada 19 Desember 2016. Uang dengan desain terbaru itu disebut dilengkapi dengan tingkat pengamanan yang lebih kuat. Hal ini pun menarik perhatian masyarakat Indonesia.

Namun ternyata, uang rupiah yang selama ini digunakan sebagai alat transaksi keuangan juga telah menarik perhatian dunia. Uang Indonesia ini dianggap menarik bahkan unik.

Apa saja yang membuat rupiah banyak disorot dunia internasional? Mengutip Latitudes.nu dan Telegraph.co.uk, Selasa (20/12/2016) berikut ulasannya.

1. Pecahan yang besar

Uang rupiah baru

Berbeda dengan negara besar pada umumnya, pecahan uang rupiah di Indonesia sangatlah besar. Uang kertas rupiah Indonesia hadir dalam banyak denominasi, yakni 1.000, 2.000, 5.000, 10.000, 20.000, 50.000 dan 100.000 rupiah. Ada juga 3 koin, dalam denominasi rupiah 100, 500 dan 1.000.

Pecahan yang besar ini sering membuat bingung para pekerja asing atau turis yang berkunjung ke Indonesia. Diungkap Latitudes.nu, mereka setidaknya harus menyesuaikan diri dengan pecahan uang yang beredar di Indonesia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2. Desain yang beragam

Beda dengan uang kertas sejumlah negara, yang hanya menampilkan desain terbatas, gambar uang kertas rupiah kerap berubah dari waktu ke waktu. Biasanya, ada potret pahlawan nasional dan landmark budaya.

Semua uang kertas memiliki warna yang khas. Misalnya, dalam seri uang kertas Rp 50 ribu saat ini, berwarna biru dengan gambar Pahlawan Nasional Ir. H. Djuanda Kartawidjaja sebagai gambar pada bagian depan dan pemandangan Pulau Komodo di baliknya. Hal ini jadi keunikan sendiri bagi masyarakat dunia.

 

3 dari 3 halaman

3. Mata uang terlemah dunia

Berdasarkan data dari Telegraph.co.uk, rupiah termasuk dalam mata uang dengan nilai terendah keempat dari 180 mata uang yang diakui secara internasional oleh PBB. Level ini diperingkat berdasarkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang menjadi mata uang acuan atau patokan nilai tukar bagi mata uang lainnya.

Dalam data tersebut terdapat 15 mata uang dengan nilai tukar paling rendah terhadap dolar AS. Empat posisi terendah diraih oleh Indonesia, Sao Tome, Vietnam, dan Iran dengan mata uangnya rial menempati posisi paling rendah. Indonesia menempati posisi ke-4 terendah dengan nilai US$ 1 setara dengan Rp 13.400.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini