Sukses

Ini Sosmed untuk Orang Kaya, Mau Gabung Harus Bayar Rp 121 Juta

Sebuah situs media sosial sengaja dibuat untuk memenuhi kebutuhan orang kelas atas untuk berkomunikasi

Liputan6.com, New York - Di era teknologi yang semakin berkembang ini, komunikasi banyak dilakukan dengan bantuan alat teknologi. Tak jarang pula, banyak orang yang memilih untuk mengungkapkan apa yang dipikirkannya lewat media sosial.

Berbagai media sosial pun bisa Anda pilih untuk bisa memudahkan Anda berkomunikasi dengan kerabat. Namun apa jadinya apabila untuk bergabung di media sosial tersebut Anda harus membayar uang yang tidak sedikit? Pasti Anda berpikir dua kali untuk melakukannya.

Sebuah situs media sosial sengaja dibuat untuk memenuhi kebutuhan orang untuk berkomunikasi. Namun tidak layaknya situs media sosial pada umumnya, media sosial ini hanya ditujukan pada orang-orang kelas atas.

Melansir CNN,  (22/12/2016), media sosial yang bernama Netropolitan tersebut mengharuskan calon anggotanya membayar US$ 9.000 atau Rp 121 juta untuk bergabung. Setelah itu, mereka juga harus membayar uang tahunan sebesar US$ 3.000 atau Rp 40,4 juta.

Pendiri Netropolitan James Touchi-Peterse mengatakan, uang tersebut nantinya digunakan untuk mendapatkan pelayanan bagi para penggunanya. Anggota media sosial tersebut hanya akan terbatas di golongan kelas atas saja, maka akan tidak sulit bagi mereka untuk berkomunikasi satu dengan yang lain.

Peterse juga menjelaskan, ide pembuatan media sosial ini muncul ketika ia merasa kesulitan untuk bisa mengungkapkan ekspresinya dengan bebas di media sosial. Ia mendambakan media sosial dimana bisa berbagi kesenangan dan pengalaman yang sama.

"Untuk itulah saya menciptakan Netropolitan ini. Media sosial ini terbatas hanya untuk kalangan khusus saja. Sehingga percakapan dan konten yang ada disini pun benar-benar dijaga kualitasnya," ungkapnya.

Fungsi netropolitan hampir sama dengan media sosial pada umumnya. Setiap anggota media sosial ini bisa mengunggah status dan foto. Namun hanya mereka yang berusia di atas 21 tahun saja yang bisa bergabung.

"Saya yakin media sosial seperti ini pasti ada yang berminat. Apalagi bagi mereka yang berasal dari kelas atas," jelas Peterse.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.