Sukses

Larangan Truk Melintas Bikin Konsumsi Solar Turun Saat Natal

Solar menjadi satu-satunya BBM yang mengalami penurunan konsumsi selama momen Natal.

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina(Persero) menyatakan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) Solar menurun saat momen libur Natal 2016 dan berlanjut ke tahun baru 2017. Penurunan konsumsi seiring tak beroperasinya industri dan distribusi logistik saat momen tersebut.

Vice President Ritel Fuel Marketing Pertamina Afandi mengatakan, Solar menjadi satu-satunya BBM yang mengalami penurunan. Konsumsi BBM ini turun 3 persen dari 39.066 kiloliter (kl) menjadi 37.924 kl per hari.

Pemerintah memang membuat kebijakan larangan beroperasinya truk angkutan barang selama masa libur Natal dan tahun baru‎. ‎"Ini karena truk-truk sudah dilarang dan industri libur," kata dia di Jakarta, Senin (26/12/2016).

Sementara untuk konsumsi BBM lain, dia melanjutkan, justru meningkat selama momen Natal dan tahun baru. Kenaikan tertinggi adalah Pertalite yang mencapai 20 persen dari konsumsi normal 28.687 kl per hari menjadi 34.481 kl per hari.

Sementara konsumsi Pertamax naik 15 persen dari kondisi normal 28.212 kl menjadi 33.192 kl per hari. Kemudian konsumsi Avtur naik 9,7 persen dari 11.328 kl menjadi 12.430 kl per hari.

"Sementara konsumsi Premium hanya mengalami peningkatan tipis. Kenaikannya hanya 7 persen dari 37.500 kl per hari menjadi 40.313 kl per hari," ujar Afandi.‎

Catatan ‎peningkatan konsumsi tersebut selama periode 22 Desember 2016 sampai dengan 8 Januari 2017. Konsumsi BBM diperkirakan akan terus naik dan mencapai puncaknya pada 23, 24 dan 26 Desember serta 30, 31  Desember dan 2 Januari 2017.

Menurut Afandi, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, Pertamina memastikan stok rata-rata BBM nasional saat ini berada pada level rata-rata di atas 22 hari dan menjamin stok selalu dipertahankan pada level tersebut.

Rincian stok BBM antara lain, Premium 19 hari, Solar 21 hari, dan Avtur 27 hari. "Pertamina siap amankan pasokan BBM dan LPG untuk Natal 2016 dan tahun baru 2017," tutup Afandi. (Pew/Nrm)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.