Sukses

Ini Daftar Proyek Transportasi Canggih di Indonesia

Sejumlah proyek transportasi canggih tengah digarap di Indonesia. Apa sajakah itu?

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tengah mempercepat pembangunan infrastruktur. Infrastruktur tersebut selama ini menjadikan daya saing Indonesia kalah dibandingkan beberapa negara tetangga.

Untuk itu, saat ini beberapa proyek-proyek yang memakan dana puluhan triliun rupiah tengah digarap di beberapa wilayah Indonesia. Proyek-proyek tersebut di antaranya di sektor transportasi.

Proyek-proyek transportasi canggih tengah digarap di Indonesia. Sebagai negara yang memiliki cita-cita menjadi negara maju, modernisasi dan peningkatan teknologi transportasi‎, transportasi canggih menjadi satu hal wajib yang harus dimiliki. Lalu apa saja proyek-proyek transportasi canggih yang saat ini tengah dikerjakan di Indonesia?

1. Mass Rapid Transit (MRT)

Proyek hasil kerja sama dengan Pemerintah Jepang ini memiliki nilai investasi‎ sekitar Rp 12 triliun. Angka itu hanya untuk pengerjaan fase pertama untuk rute Lebak Bulus-Bundaran HI. MRT identik dengan moda transportasi negara-negara maju layaknya Jepang, Hong Kong, dan Singapura.

Sampai akhir 2016, proses pengerjaan proyek ini telah mencapai 50 persen. MRT ini nantinya akan berjalan melalui eleveted dan underground. Setidaknya proses konstruksi untuk elevated sudah mencapai 43 persen, sedangkan bawah tanah mencapai 78 persen.

Mahalnya konstruksi moda transportasi ini karena teknologi yang digunakan cukup kompleks. Selain itu investasi paling banyak juga dilakukan untuk pembebasan lahan. Nantinya MRT akan membelah jantung Kota Jakarta. ‎Dengan demikian, diperkirakan ini akan menjadi moda transportasi andalan warga DKI Jakarta. Proyek ini ditargetkan akan beroperasi pada 2018.

2. Light Rail Transit (LRT)

Tidak jauh beda dengan MRT, LRT memiliki kategori transportasi yang lebih kecil. Jika MRT dikerjakan Jepang, LRT ini dikerjakan oleh perusahaan dalam negeri, seperti PT Adhi Karya (Persero) Tbk.

Saat ini, BUMN konstruksi ini tengah membangun jalur LRT untuk tahap pertama, yaitu untuk rute Cibubur-Cawang. Tak semahal MRT, proyek LRT tahap pertama ini hanya membutuhkan dana Rp 2,5-3 triliun‎.

Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto mengaku progres pengerjaannya sendiri, sampai awal 2017 telah mencapai 17 persen.‎ Dia menargetkan konstruksi LRT sampai akhir 2017 mencapai 35-40 persen.

"Pengembangan fisik kita targetkan selesai pada 2018, kemudian tinggal sistem telekomunikasi, sinyal dan lainnya," kata Budi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Proyek Kereta

3. Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Ini menjadi proyek kereta paling canggih yang tengah digarap Indonesia. Selain jenis kereta berat, kereta cepat ini juga bisa melaju mencapai 300 km per jam‎. Kereta cepat ini ditargetkan bisa beroperasi pada 2019.

Mengenai pengerjaannya, pemerintah Indonesia bekerja sama dengan pemerintah China dan ditindaklanjuti dengan mekanisme business to business (b to b). Mekanisme itu diwujudkan dengan pembentukan anak usaha dari perusahaan BUMN masing-masing negara.

Meski sempat menuai kontroversi dalam awal pembangunannya, saat ini pihak PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) sebagai pelaksana konstruksi tengah fokus pembebasan lahan dan pembangunan rel kereta yang dimulai dari Walini, Bandung Barat. Untuk membangun kereta ini, setidaknya butuh investasi lebih dari Rp 70 triliun.

4. Kereta Jakarta-Surabaya

Pemerintah kembali meningkatkan akses di Pulau Jawa. Kali ini, gagasan baru, akan dibangun kereta dengan kecepatan sekitar 120-150 km per jam untuk rute Jakarta-Surabaya. Setidaknya Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah bersedia mengadakan studi mengenai kelayakan proyek itu.

Sampai saat ini, pemerintah tengah melakukan pendekatan dengan Jepang dalam pengerjaan proyek ini. Bahkan kunjungan Perdana Menteri Shinzo Abe pada 15 Januari 2017 akan ada penandatanganan kerja sama studi mengenai proyek ini.

‎Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menaksir proyek ini akan menelan dana sekitar Rp 80 triliun. Dengan anggaran itu, rencananya kereta ini akan menggunakan rel kereta yang saat ini sudah ada, hanya saja perlu ada revitalisasi.

Dengan kecepatan mencapai 150 km per jam, nantinya perjalanan ke Surabaya hanya memakan waktu sekitar 6 jam dari Jakarta, dengan berhenti hanya di Semarang. Dengan waktu itu, ada penghematan waktu 9-10 jam. (Yas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini