Sukses

Cara Pemerintah Kendalikan Inflasi di 2017

Sejumlah faktor utama yang menjadi penyebab inflasi akan menjadi perhatian Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan BI.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bersama Bank Indonesia (BI) akan terus ber‎koordinasi untuk mengendalikan inflasi di 2017 ini.

Sejumlah faktor utama yang menjadi penyebab inflasi akan menjadi perhatian Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan BI.

‎Dia menuturkan, selama ini inflasi dipengaruhi beberapa hal. Pertama, pasokan (supply) dan permintaan (demand). Dan kedua, nilai tukar rupiah khususnya untuk produk-produk impor.
‎
"Kita untuk 2017 akan terus diperhatikan bagaimana mengendalikan secara efektif. Faktor yang muncul apa dari sisi supply atau dari permintaan, atau dari sisi nilai tukar kalau dia barang impor. Karena ada pergerakan juga nilai tukar. Walaupun kita secara satu tahun ini, tahun 2016 kemarin nilai tukar kita hampir sama dengan asumsi," ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (1/2/2017).

‎Selain itu, lanjut Sri Mulyani, pemerintah juga akan menjaga faktor-faktor penyebab inflasi seperti komoditas pangan yang mudah bergejolak seperti cabai, daging dan beras. Selain itu akan ada pengendalian pada inflasi inti (core inflation)

"Kemudian bisa dikompensasi dengan stabilitas dua faktor inflasi, yaitu dari sisi volatile food maupun dari sisi core inflation. Ini kita bersama BI dan Menko Perkeonomian akan mencoba mengoordinasikan dengan para menteri lain yang berhubungan dengan masalah pangan maupun dari sisi core inflation," ungkap dia.

Sementara terkait kenaikan tarif tenaga listrik (TTL)‎, khususnya untuk golongan pelanggan 900 volt ampere (VA) kategori rumah tangga mampu (RTM), Sri Mulyani menyatakan hal tersebut telah dipersiapkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Namun pemerintah akan melakukan antisipasi terkait kenaikan tarif ini.

"Kalau dari sisi kenaikannya kan sebetulnya nggak. Dari sisi policy listrik tanya ke Menteri ESDM. Dari sisi policy mengenai distribusinya, jadi berapa jumlah rumah tangga yang bisa mendapatkan subsidi listrik 900 VA, itu harus dilakukan registrasi lagi. Dan dalam hal ini PLN sudah melakukan persiapan untuk itu," tandas dia.‎(Dny/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini