Sukses

Sektor Tambang Dorong IHSG Melejit 44 Poin

Ada sebanyak 189 saham menguat sehingga mendorong laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke zona hijau pada Rabu pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Penguatan IHSG terjadi di tengah arus dana investor yang keluar dari pasar saham.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (31/5/2017), IHSG naik 44,76 poin atau 0,79 persen ke level 5.738,15. Indeks saham LQ45 menguat 0,86 persen ke level 957,70. Seluruh indeks saham acuan menguat.

Ada sebanyak 189 saham menghijau sehingga mendorong penguatan IHSG. Sedangkan 156 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. 95 saham lainnya diam di tempat.

Pada Rabu pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.738,15 dan terendah 5.697,81. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 381.665 kali dengan volume perdagangan 13,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 13,3 triliun. Investor asing melakukan aksi jual mencapai Rp 557,48 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.311.

Di pasar reguler, transaksi saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatatkan kenaikan cukup signifikan. Nilainya mencapai Rp 3,7 triliun. Saham BBCA ditransaksikan di level harga Rp 17.150 per saham. Saham BBCA melemah 2,56 persen. Kemungkinan transaksi saham itu dibantu oleh PT Citigroup Sekuritas.

Secara sektor saham, 10 sektor saham menguat. Sektor saham pertanian naik 1,96 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham tambang mendaki 1,95 persen, dan sektor saham industri dasar mendaki 1,87 persen.

Di bursa Asia cenderung bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,16 persen ke level 25.660,65, indeks saham Korea Selatan naik 0,16 persen ke level 2.347,38, indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,14 persen ke level 19.650.

Selain itu, indeks saham Shanghai naik 0,23 persen ke level 3.117,18, indeks saham Singapura mendaki 0,19 persen ke level 3.210,82, dan indeks saham Taiwan merosot 0,64 persen ke level 10.037.

Analis PT NH Korindo Securities Bima Setiaji menuturkan, IHSG menguat didorong sektor tambang. Penguatan sektor tambang ini didorong dari saham PT Krakatau Steel Tbk. Bima menuturkan, PT Krakatau Steel Tbk sudah menandatangani perjanjian untuk mensuplai produk besi jenis cold-rolled coil ke BlueScope Indonesia sebanyak 2 juta ton per tahun.

"BlueScope Indonesia sendiri merupakan produsen light coated steel dengan kapasitas 250 ribu ton per tahun sehingga ini menjadi katalis positif untuk Krakatau Steel," ujar dia.

Selain itu, Pemerintah Indonesia juga menaikkan estimasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2017 dalam APBN-P 2017 menjadi 5,3 persen year on year (YoY) dari APBN 2017 sebelumnya di 5,1 persen YoY karena ada kenaikan anggaran belanja Rp 15 triliun. "Ini juga sentimen positif untuk IHSG," kata dia.

Sedangkan dana investor asing masih keluar, Bima menilai karena didorong rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS). "PEC inflation, indikator inflasi yang sangat diperhatikan bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve), kemarin turun ke 1,7 persen YoY dari 1,9 persen YoY. Ini mengindikasikan ada penurunan dari sisi konsumen yang menandakan pemulihan ekonomi Amerika Serikat masih terlihat melemah," jelas dia.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.