Sukses

Ingin Sukses Finansial? Ini Cara Mudah Mencapainya

Tak jarang masa muda dinikmati dengan bersenang-senang, seperti belanja atau mendatangi kafe-kafe.

Liputan6.com, Jakarta - Sudah kerja dan belum menikah merupakan saat-saat yang membahagiakan. Alasannya, pendapatan berlimpah tetapi kebutuhan belum besar. Oleh karena itu tak jarang masa muda dinikmati dengan bersenang-senang, seperti belanja atau mendatangi kafe-kafe.

Semua itu memang tidak dilarang, namun jika tidak diterkontrol dengan cermat, bukan tidak mungkin keuangan yang diperoleh ketika usia produktif itu akan habis tanpa sisa. 

Maka dari itu, merencanakan keuangan adalah langkah yang wajib. Caranya sebenarnya tidak sulit, cukup belajar dari para perencana keuangan saja. Saat ini banyak referensi yang memberikan informasi mengenai topik seksi ini. Meski terkadang sulit untuk dijalankan karena begitu banyak godaan.

Sebenarnya Apa yang dimaksud dengan perencanaan keuangan atau financial planning? Mengutip salah satu perencana keuangan top Indonesia, Prita Ghozie, perencanaan keuangan adalah sebuah proses dimana seorang individu berusaha untuk memenuhi tujuan-tujuan finansial melalui pengembangan dan implementasi dari sebuah rencana keuangan (financial plan) yang komprehensif.

Apabila melihat definisi di atas, maka perencanaan keuangan itu secara konsep merupakan suatu aktifitas yang terdiri dari beberapa elemen.

Artinya, kalau seseorang bisa dengan bangga menyatakan “Yes, I am doing financial planning now”, maka dia harus punya beberapa hal berikut:

- Harus ada tujuan-tujuan financial yang mau dicapai
- Harus ada jangka waktu atau periode untuk memenuhi tujuan tersebut
- Harus ada action plan yang jelas dan praktis untuk dilakukan
- Harus ada sumber daya yang bisa digunakan untuk menjalankan action plan
- Harus ada sejumlah faktor resiko yang terkait dengan pilihan sumber daya.

Jika ternyata ada satu elemen saja yang hilang, maka konsep perencanaan keuangan itu sudah tidak ada alias bubar.

Nah bagi yang mau belajar merencanakan keuangan sendiri, ada baiknya kita ikuti paparan berikut ini. Dengan belajar menjadi perencana keuangan sendiri, maka hasil manis bisa kita raih di masa mendatang:

Atur pengeluaran mingguan dengan rutin

Untuk keuangan pribadi, tidak perlu merencanakan keuangan secara bulanan. Ya karena hanya cukup melakukannya dengan tahu keuangan secara mingguan saja. Dengan melakukan pengaturan keuangan secara mingguan, kita akan mengetahui dengan detail apa saja yang menjadi rutinitas.

Untuk melakukannya tidak perlu waktu yang lama. Kita bisa meluangkan waktu satu jam saja untuk mencatat. Setelah itu, lakukan perencanaan tersebut dengan rutin. Lebih baik lagi jika menahan hasrat untuk melakukan pengeluaran tidak rutin yang sifatnya konsumtif.

Untuk mudahnya, bisa dengan mencatat pengeluaran dalam tiga jenis, yakni pengeluaran rutin tetap, pengeluaran rutin tidak tetap, dan pengeluaran tidak rutin. Untuk jelasnya, simaklah di sini:

- Pengeluaran rutin tetap mencakup bensin atau ongkos transportasi, uang makan, cicilan, dan lainnya.

- Pengeluaran rutin tidak tetap mencakup tagihan listrik, pulsa atau kuota internet ponsel dan juga tagihan kartu kredit.

- Pengeluaran tidak rutin mencakup biaya berobat, belanja pakaian, makan di restoran, hiburan, dan lainnya.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

Selanjutnya

Rajin membaca info tentang perencana keuangan

Ilmu akan didapat dengan banyak membaca. Pun begitu dengan merencanakan keuangan agar bisa berhasil. Di internet sendiri ada banyak artikel yang memuat tentang perencanaan keuangan.

Namun jika ingin ke toko buku, itu juga bukan masalah dan malah lebih baik karena banyak buku yang membahasnya dengan detail. Untuk itu, luangkanlah waktu selama beberapa menit saja untuk membacanya.

Jika bisa rutin melakukan itu dalam tiap minggunya, bukan tidak mungkin kita pun akan bisa berhasil melakukannya. Tentunya setelah berhasil mencerna dan mengerti akan isi bacaan tersebut.

Diera digital ini kita bisa menemukan banyak sekali sumber bacaan seputar perencanaan keuanga dan investasi.

Ingat peribahasa Besar Pasak dari pada Tiang

Peribahasa tersebut berkaitan dengan ekonomi yang kita dapatkan. Jika diartikan maka besar pengeluaran daripada pendapatan. Untuk itu, cobalah dalami dengan betul makna pribahasa tersebut, dan usahakan sekuat tenaga untuk melakukannya.

Sebagai langkah awal, kita bisa menghindari sebisa mungkin pengeluaran yang tidak rutin. Bisa diambil contoh, jika selama ini kita berbelanja pakaian satu bulannya sebanyak 2-3 buah, maka bisa mencobanya hanya 1 buah saja.

Begitu pula dengan makan di restoran, bisa dilakukan seminimal mungkin, dengan kelas restoran yang jauh dari high class.

Selanjutnya

Sisihkan di awal untuk tabungan

Mendapatkan pemasukan memang akan dikeluarkan untuk banyak hal. Namun jangan sampai melupakan dana untuk tabungan. Menabung ini akan berguna untuk masa depan. Dana tabungan ini juga semakin bagus bila diinvestasikan pada instrumen yang tepat.

Untuk menabung mungkin bisa dikatakan susah-susah gampang. Namun gampangnya ketika menabung itu menyisihkan sejumlah uang di awal waktu.

Kenapa harus di awal?

Ya karena jika hanya menunggu sisa dari pendapatan kita, mustahil bisa menyisihkannya dalam jumlah memadai. Dengan menyisihkan di awal waktu, mau tidak mau kita akan mengeluarkan uang dengan jumlah yang telah disisihkan. Untuk menyisihkan tabungan ini cukup 10-30 persen dari pendapatan kita.

Lakukan ini dengan disiplin maka proses belajar jadi perencana keuangan sendiri sudah hampir berhasil.

Atur utang secara detail dan teratur

Utang memang tidak bisa dihindari dan memang jangan pernah menghindari dari utang. Sebagai seseorang yang memiliki banyak keinginan dan kebutuhan, utang sudah menjadi santapan sehari-hari.

Namun utang juga bisa bersahabat, bisa juga menjadi bumerang. Untuk itulah, ada baiknya kita atur sedemikian rupa utang tersebut dengan teratur.

Utang bisa kita bagi menjadi dua jenis, yakni utang konsumtif dan juga utang produktif. Utang konsumtif bisa berupa cicilan mobil, cicilan alat elektronik, dan lainnya.

Sementara itu, utang produktif bisa berupa apa saja, yang pasti ditujukan untuk kembali mendapatkan uang. Misalnya cicilan mobil yang dibuat untuk usaha, ponsel cerdas untuk berdagang, dan lainnya.

Meski belajar jadi perencana keuangan sendiri tidak bisa dikatakan mudah, namun dengan rajin dan berusaha keras lambat laun bisa memetik hasilnya. Jadi, tidak salahnya untuk di coba.

Mau Baca Tips Bisnis dan Karir Lainnya Dari Tung Desem Waringin? Silahkan Klik belajar.me
Baca Juga 5 Hal Sederhana Ini Memberikan Efek Besar Pada Kesuksesan Bisnis Anda di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.