Sukses

Sultan HB X Tolak Pembangunan Tol, Ini Kata Menteri Basuki

Saat ini pemerintah masih mengevaluasi ruas-ruas jalan tol Jawa Bagian Selatan.

Liputan6.com, Jakarta Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menolak pembangunan jalan tol di Yogyakarta. Penolakan tersebut menyusul rencana pembangunan beberapa ruas tol Jawa Bagian Selatan, seperti Cileunyi-Tasikmalaya-Cilacap, Cilacap-Yogyakarta-Solo, dan Tegal-Cilacap.

Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, proyek tol yang ditolak Sultan HB X yang membentang dari Kulonprogo ke Borobudur.

"Beliau (Sri Sultan) tidak setuju kalau dibangun tol Kulonprogo-Borobudur," ujar dia usai menghadiri acara Indonesia Infrastructure Finance Forum di Jakarta, Selasa (25/7/2017).

Basuki menuturkan, penolakan Sultan HB X karena khawatir keberadaan tol Kulonprogo ke Borobudur akan menurunkan jumlah wisatawan domestik maupun asing ke Yogyakarta.

"Kalau langsung ke Borobudur, turis atau wisatawannya semua ke Borobudur, tidak ada yang ke Yogyakarta," dia menjelaskan.

Padahal, menurut Basuki, pemerintah memang tidak ada rencana membangun ruas jalan tol tersebut. "Memang tidak ada rencana itu, yang ada bangun tol Cilacap, Yogyakarta, Solo atau Bawen-Yogyakarta. Jadi tidak ada tol langsung dari bandara ke Borobudur, tapi hanya memperlebar jalan provinsi yang sudah ada," tutur dia.

Basuki mengaku saat ini pemerintah masih mengevaluasi ruas-ruas jalan tol Jawa Bagian Selatan. Di mana proyek Tol Bandung-Cilacap (Cileunyi-Tasikmalaya-Cilacap) diprakarsai UEM Group asal Malaysia dan PT Jasa Marga Tbk. Sementara pemrakarsa ruas Cilacap-Yogyakarta-Solo adalah UEM Malaysia.

"Masih dievaluasi. Sampai akhir bulan ini, mereka punya kesempatan untuk menyampaikan masukan yang untuk Bandung-Cilacap karena sebelumnya kan mengusulkan tidak sampai sana, Tasikmalaya saja tidak sampai. Kalau tidak sanggup, mereka mundur, kita akan teruskan sampai Cilacap," jelas Basuki.  

Rencananya, pembangunan jalan tol Jawa bagian Selatan ini dimulai pada 2018. "Kalau sudah disetujui, kan kita lelang. Mudah-mudahan awal tahun depan sudah dapat badan usaha. Lalu ada tanah, berarti mereka sudah harus bekerja secara paralel," kata dia.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X sebelumnya menyatakan menolak pembangunan jalan tol di wilayahnya karena khawatir keberadaan jalan bebas hambatan ini mengganggu stabilitas perekonomian warga provinsi ini.

"Di DIY tidak ada jalan tol, bukannya tidak boleh, pemerintah pusat juga sepakat (tidak ada tol)," ucap Sultan HB X saat Syawalan bersama jajaran pemerintah kabupaten (pemkab) dan warga setempat di Bangsal Sewoko Projo, Wonosari, Gunungkidul, Kamis (13/7/2017), dilansir Antara.

Sultan menjelaskan, bandara baru di Kulon Progo akan beroperasi pada 2019. Karena itu, untuk memudahkan akses akan dibangun jalan lebar empat jalur bukan tol.

Selain itu, imbuh Sultan, akses jalan Yogyakarta-Solo untuk wilayah Prambanan lebih baik menggunakan jalan baru atau di atas jalan lama. Sebab, khususnya di wilayah Prambanan, masih ada batuan candi.

Tonton video menarik berikut ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.