Sukses

Peran BI Jadikan Indonesia Kiblat Perekonomian Syariah Dunia

BI untuk ke-4 kalinya menyelenggarakan Indonesia Shari’a Economic Festival (ISEF).

Liputan6.com, Jakarta Indonesia sebagai negara yang mayoritasnya agama Islam membuat masyarakat harus memperhatikan betul unsur halal dalam hal apapun.

Makanan, minuman, kosmetik, hingga ke pariwisata (halal tourism). Namun, sayangnya Indonesia justru tertinggal dari negara Thailand yang sudah lebih banyak menyediakan makanan atau kuliner halal. Hal ini pun dibenarkan oleh Anwar Bashori, selaku Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah.

Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah (eksyar). Salah satu upaya yang dilakukan adalah penyelenggaraan event bernuansa syariah terbesar se-Asia Tenggara Indonesia Shari’a Economic Festival (ISEF) yang keempat kalinya dengan tema “Fostering Inclusive Economic Growth and Improving Resiliency through Closer Collaboration and Coordination”.

Indonesia Shari’a Economic Festival (ISEF) 2017 

-

Kegiatan ISEF 2017 ini diselenggarakan di kota pahlawan tepatnya di Grand City Convention & Exhibition, Surabaya pada Selasa s.d. Sabtu, 7 – 11 November 2017.

"Acara ini terdiri dari dua acara utama, yaitu Shari’a Economic Forum dan Shari’a Fair. Sharia Forum merupakan platform dalam pembahasan inisiasi dan isu strategis dalam pengembangan eksyar baik dalam lingkup nasional maupun internasional.

Sharia Fair dibuat sebagai sarana edukasi, implementasi pengembangan eksyar untuk mendekatkan produk dan jasa UMKM kepada masyarakat, outlet/showcase untuk memperkenalkan produk-produk keuangan syariah, serta sarana pertemuan antara pelaku UMKM dengan calon investor/lembaga keuangan/potential buyer," jelas Ibu Yunita Resmi Sari, selaku Kepala Departemen Pengembangan UMKM.

Ekonomi dan keuangan syariah pada dasarnya bukan merupakan suatu konsep eksklusif yang hanya ditujukan untuk umat islam namun merupakan konsep yang inklusif dimana konsep tersebut dapat memberikan pandangan bahwa ini merupakan salah satu faktor yang mendorong berkembangnya ekonomi dan keuangan syariah dengan pesat dikancah dunia internasional.

Perkembangan pesat ini antara lain tampak pada peningkatan volume industri halal global yang pada tahun 2015 mampu mencapai USD 3,84 triliun dan diperkirakan akan terus tumbuh dan meningkat hingga mencapai USD 6,38 triliun pada tahun 2021 mendatang.

Pertumbuhan yang menjanjikan ini memicu berbagai negara di dunia untuk berlomba-lomba memanfaatkan peluang yang ada dan berupaya menjadi pemain utama di industri halal global. Fenomena ini tidak hanya terjadi pada negara dengan penduduk mayoritas muslim, namun juga bergulir di negara-negara lainnya seperti lnggris, Jepang, Tiongkok, Korea, dan Thailand. 

"Kita tentu tidak menginginkan Indonesia terus menjadi negara pengimpor produk halal karena itu tentu akan membuat melebarnya defisit transaksi berjalan dan menekan posisi neraca pembayaran Indonesia. Oleh karena itu, potensi industri halal global yang besar perlu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kemajuan ekonomi Indonesia," tutur Agus DW Martowardojo, selaku Gubernur Bank Indonesia

-

Bank Indonesia juga memberikan kontribusi aktif dalam penyusunan platform pengembangan ekonomi dan keuangan syariah berlandaskan pada tiga fokus strategi utama, yakni; Pemberdayaan ekonomi syariah, Pendalaman pasar keuangan syariah, dan Penguat risest dan edukasi ekonomi dan keuangan syariah.

Berangkat dari situlah maka Festival Ekonomi Syariah Indonesia yang saat ini dikenal dengan ISEF menjadi bentuk wujud nyata upaya untuk menjadikan Indonesia menjadi kiblat perekonomian syariah di dunia.

Didukung oleh banyak pihak, salah satunya ialah Wapres, Jusuf Kalla. Kehadiran Wapres ini merupakan puncak dan peresmian dari kegiatan ISEF 2017 ini.

"Kita mengetahui betul perekonomian kita berkembang dalam tahap menengah. Maka kita disini berbicara tentang sistem ekonomi syariah dalam bentuk acara ISEF ini agar kita bisa kembangkan ekonomi ini bukan hanya dalam hal angkanya saja tapi karena sistem yang halal, terhindar dari riba, dan dirahmati oleh Allah SWT dan terhindar dari ,” tutur Wapres Jusuf Kalla.

-

Acara ISEF 2017 ini juga diharapkan bisa sangat memotivasi generasi muda untuk terlibat dalam menggerakkan ekonomi syariah ke depannya.

 

(Adv/HA)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini