Sukses

Kemenperin Ingin Kualitas Bahan Bakar Minyak RI Meningkat

Kementerian Perindustrian ingin kenaikan standar bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia menjadi Euro 4.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) ingin kenaikan standar bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia menjadi Euro 4. Hal ini untuk mendorong produsen kendaraan bermesin ramah lingkungan.

‎Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, sebelum mendorong penggunaan kendaraan listrik, perlu dipikirkan meningkatkan kualitas BBM dari Euro 2 menjadi Euro 4. Ini bertujuan mengurangi emisi dari pembakaran mesin kendaraan.

"Euro 4 kita harus lakukan dulu. Kalau mau lari ke industri electric vehicle masih Euro 2 tanggung," kata Airlangga, dalam Seminar Nasional Outlook Industri 2018, di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (11/12/2017).

Airlangga mengatakan, ada kenaikan kualitas BBM menjadi Euro 4 akan mendorong produksi kendaraan‎ dengan mesin berstandar Euro 4. Selain itu, kenaikan akan mendorong ekspor kendaraan dengan mesin standar Euro 4.

"Kita harus push ke Euro 4. Dengan beralih ke Euro 4 ekspor kita akan meningkat," tutur Airlangga.

Airlangga mengungkapkan, Indonesia memiliki potensi pasar kendaraan di Austalia, tapi kebanyakan masyarakat negara kangguru tersebut meminati kendaraan jenis sedan.

Oleh sebab itu, perlu adanya insentif berupa penurunan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) agar harga mobil yang diproduksi dari Indonesia dapat bersaing dengan negara lain.

"Kita lihat pasar Australia di sana keluarga kecil pasarnya sedan, tapi membutuhkan insentif," tutur Airlangga.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kemenperin Ingin PPnBM Mobil Sedan Turun

Sebelumnya, Airlangga meminta Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) mobil sedan diturunkan. Hal ini untuk menggenjot ekspor mobil sedan.

Airlangga mengatakan, permintaan mobil sedan di luar negeri cukup tinggi. Momen tersebut perlu dimanfaatkan dengan mengekspor sedan yang diproduksi di dalam negeri.

"Di luar memang sedan. SUV dan MPV itu Indonesia yang suka, sedangkan negara lain family-nya kecil,"kata Airlangga.

‎Untuk mendorong produsen memproduksi sedan, dia meminta PPnBM mobil sedan diturunkan ke Kementerian Keuangan agar harga mobil sedan yang diproduksi di Indonesia oleh Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) bisa bersaing.

‎"Makanya kita lagi minta turun PPnBM untuk sedan. Jadi, kalau PPnBM untuk sedan turun, produksi sedan di Indonesia akan meningkat, dengan itu ekspor akan meningkat. Karena demand ekspor sedan itu tinggi sekali," papar dia.

Airlangga menuturkan, saat ini ATPM sudah menyiapkan ‎model kendaraan yang akan diekspor, tinggal menunggu regulasi baru penurunan PPnBM atau Pajak Penjualan atas Barang Mewah. "Semua pemegang merek siap dan semua pemegang merek punya model. Jadi, tinggal kita dorong saja dengan regulasi baru," tutur Airlangga.‎

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.