Sukses

Unik, Perusahaan Ini Jual Jasa Awetkan Otak Manusia

Perusahaan asal California bernama Nectome mengaku bisa menawarkan jasa bagi orang yang ingin mengawetkan otak dan memorinya setelah meninggal.

Liputan6.com, Jakarta - Saat meninggal dunia, metabolisme dalam tubuh manusia akan berhenti. Hal yang sama juga akan dialami oleh perkembangan organ dalam tubuh.

Meski demikian, bukan berarti otak dan memori seseorang yang telah dikumpulkan dalam waktu lama tidak bisa diselamatkan. Sebuah perusahaan asal California bernama Nectome menawarkan jasa ini.

Dilansir dari Odditycentral.com, Jumat (23/3/2018), Nectome mengaku mereka bisa menawarkan jasa bagi orang yang ingin mengawetkan otak dan memorinya setelah meninggal. Hal ini dilakukan dengan mengakses saraf dalam otak sehingga memori yang dimiliki seseorang bisa direkonstruksi kembali.

Bahkan, tambah Nectome, jika teknologi sudah semakin maju memori yang tersimpan itu nantinya bisa dikonversi menjadi program komputer atau arsip data.

Co-founder Nectome Robert McIntyrehe mengatakan, hal ini hanya bisa dilakukan bagi orang yang sudah meninggal dunia. Jika ada klien yang masih hidup tapi tetap mau merasakan jasa ini, mereka harus siap untuk menanggung konsekuensi fatal.

Artinya, kata Robert, bukan tidak mungkin klien yang masih hidup tersebut harus terkena zat kimia dalam jumlah tinggi sehingga bisa menyebabkan kematian.

Sejauh ini, Nectome baru mencoba jasa tersebut pada hewan. Tim riset perusahaan tersebut mengaku mereka telah berhasil mengawetkan otak hewan hingga saraf dalam organ tersebuut pun bisa terlihat dari bawah mikroskop.

"Kami melakukannya dengaan sangat baik hingga setiap sinaps di dalamnya bisa dilihat dengan mikroskop elektron," kata Robert.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Diburu investor

Meski belum ada bukti jelas bahwa metode yang ditawarkan Nectome ini bisa langsung berfungsi pada manusia, banyak orang yang rela mengeluarkan uang banyak demi ikut serta dalam proyek tersebut.

Robert mengatakan, ada kliennya yang sudah menaruh investasi sebesar USD 10 ribu demi bisa menjadi yang pertama untuk mencoba jasa yang ditawarkan Nectome. Perusahaan ini juga membuka daftar tunggu bagi orang-orang yang berminat. Sejauh ini, sudah ada 25 orang yang mendaftar.

Tapi, metode yang ditawarkan Nectome ini juga mendapat banyak kritik keras dari para peneliti lain. Ken Hayworth, ilmuwan dari Brain Preservation Foundation salah satunya. Ia mengatakan, metode yang ditawarkan Nectome ini sangat sulit dan beresiko tinggi untuk dilakukan.

“Jika otak mati, itu seperti komputer Anda mati, tetapi itu tidak berarti informasinya tidak ada di sana,” pungkas Hayworth.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini