Sukses

INKA Bikin 280 Gerbong Kontainer dan 2 Lokomotif Diesel Hidrolik

PT Industri Kereta Api (INKA) Persero tengah memproduksi dua lokomotif diesel hidrolik, 280 gerbong kontainer serta kereta rel diesel elektrik (KRDI) sebanyak dua train set pada tahun 2013.

PT Industri Kereta Api (INKA) Persero tengah memproduksi dua lokomotif diesel hidrolik, 280 gerbong kontainer serta kereta rel diesel elektrik (KRDI) sebanyak dua train set pada tahun 2013. Untuk mendanai proyek tersebut, BUMN ini berharap bisa mendapatkan pinjaman dari perbankan pelat merah.

"Proyek itu merupakan pesanan dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero sebanyak 280 gerbong konteiner dan Departemen Perhubungan atau Dirjen KAI minta produksi 2 lokomotif diesel CC 300 dan 2 train set KRDI," ungkap Direktur Komersial INKA, Hendy Indratno Adji saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Senin (25/2/2013).

Menurutnya, pesanan 280 gerbong konteiner adalah bagian dari permintaan 1200 gerbong yang sudah berlangsung sejak tahun 2010. Dan pengiriman sisa gerbong tersebut akan dilaksanakan pada bulan Juni mendatang.

Untuk memproduksi satu rangkaian gerbong kereta barang, dia menghitung, perlu investasi sekitar Rp 450 juta, dan Rp 3-3,5 miliar per gerbong untuk kereta ekonomi. "Besarannya sih sesuai tender, tergantung pada spesifikasinya," ujarnya.    
 
Hendy bilang, pihaknya tengah mencari dana eksternal melalui pinjaman perbankan. Dia berharap, bisa mendapatkan pembiayaan dari perbankan BUMN, seperti PT Bank Rakyat Indonesia TBk (BRI), PT Bank Mandiri Tbk (Mandiri) serta PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).

"Kami berharap meraih pinjaman dengan bunga murah di bawah 10-11%, kalau bisa separuhnya saja itu sudah bikin senang," tutur dia.

Selama ini, dia mengaku, pihaknya harus membayar bunga pinjaman komersial tinggi sekitar 10-11%. Besaran tersebut merupakan porsi bunga standar yang diberikan bagi perusahaan industri.
 
"Kalau dibandingkan sama China, Indonesia masih kalah. Pemerintah China sangat support sekali dari sisi finansial, proteksi privat dan sebagainya," paparnya.

Meski demikian, perseroan mencoba bertahan dengan kondisi tersebut dengan menerapkan pola efisiensi di lingkungan internal INKA.

Menteri BUMN, Dahlan Iskan sebelumnya meminta kepada INKA untuk fokus pada bisnis intinya, yakni membuat dan mengembangkan kereta api. Perseroan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan kereta rel listrik (KRL) untuk kepentingan domestik. (Fik/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini