Sukses

Tanggul Raksasa Ibukota Butuh Dana Rp 280 Triliun

Megaproyek pembangunan tanggul raksasa (Giant Sea Wall) di sebelah utara Ibukota diperkirakan menelan investasi sebesar Rp 280 triliun. Dana tersebut akan dipenuhi dari APBN, APBD serta dukungan investor.

Megaproyek pembangunan tanggul raksasa atau Giant Sea Wall di sebelah utara Ibukota diperkirakan menelan investasi sebesar Rp 280 triliun. Dana tersebut akan dipenuhi dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) serta dukungan investor.

"Total anggaran yang diperlukan untuk proyek ini sebesar Rp 280 triliun, termasuk lahan, pelabuhan dan lainnya," ungkap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (6/3/2013).

Secara bisnis dan komersial, dia menghitung, proyek tanggul raksasa sangat relevan sehingga banyak investor yang tertarik untuk menanamkan modalnya pada kawasan terintegrasi ini.

"Dananya akan dikombinasi, karena secara hitung-hitungan bisnis dan komersial sangat pas, jadi investor lokal maupun asing banyak yang minat. Gampanglah cari uang segitu," ujar dia.

Senada dengan pernyataan Jokowi, Menteri Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan skema pembiayaan proyek bakal lebih didorong kepada investor. Pemerintah berharap Jakarta ke depan akan menjadi ujung tombak beragam proyek pembangunan.

"Termasuk tanggul raksasa sehingga pemerintah mendorong investor untuk masuk," tandasnya.

Pada pembangunan tanggul raksasa ini, pemerintah tak hanya membangun infrastruktur penampung air semata. Proyek ini akan didesain secara apik dan komprehensif baik dari sisi hulu maupun hilir dengan ikut membangun infrastruktur sebagai langkah pengendalian air dan banjir.

"Kalau sudah jadi tanggulnya dengan mereklamasi lahan, nanti di depan tanggul akan dibangun pelabuhan atau deep seaport. Supaya ribuan nelayan tetap bisa melaut dengan penataan yang lebih baik karena memang penuh perencanaan," pungkas Jokowi.(Fik/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini