Sukses

Hess Berencana Jual Aset Migas di Indonesia dan Thailand

Hess Corporation, perusahaan migas asal Amerika Serikat, berencana untuk menjual asetnya di Indonesia dan Thailand sebagai bagian dari transformasi yang sedang dilakukan perseroan.

Hess Corporation, perusahaan minyak dan gas (migas) asal Amerika Serikat, berencana untuk menjual asetnya di Indonesia dan Thailand sebagai bagian dari transformasi yang sedang dilakukan perseroan.

Seperti dikutip dari upstreamonline.com, Senin (11/3/2013), Hess saat ini mengoperasikan lapangan gas Sinphuhorm di Thailand. Perseroan memiliki 35% saham di lapangan tersebut dengan mitra Apico (35%), PTT Exploration & Production (20%) dan ExxonMobil (10%).

Perusahaan asal negeri Paman Sam tersebut juga menjadi operator  dan menguasai 75% hak partisipasi di lapangan gas Pangkah, Indonesia. Di lapangan itu, Hess menggandeng Kuwait Foreign Petroleum Exploration, serta memiliki 100% hak partisipasi di  Semai V, Indonesia.

Chief executive John Hess mengatakan rencana penjualan aset tersebut merupakan upaya perseroan untuk kembali fokus ke aset yang tingkat pertumbuhannya tinggi dan berisiko rendah. Dia memprediksi pertumbuhan tahunan perseroan sekitar 5%- 8% dalam lima tahun mendatang.

Perseroan telah menjual beberapa portofolio di sektor hulu dan hilir migas untuk merealisasikan rencana tersebut. Hess memutuskan untuk keluar 100% dari bisnis hilir termasuk ritel, pemasaran dan perdagangan di bidang energi.

Saat dikonfirmasi, Kepala Divisi Humas Satuan Kerja Khusus Operasi Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Gas) Elan Biantoro mengaku belum mendapat informasi soal rencana Hess melepas hak partisipasi dua lapangan migas di Indonesia.

"Kami belum dapat kabar soal itu. Saya tidak tahu apa alasan mereka. Sejauh ini performance mereka baik-baik saja, tidak ada hal yang aneh. Masa kontrak juga masih cukup lama," ungkap Elan saat dihubungi Liputan6.com.

Elan menjelaskan kemungkinan saat ini Hess masih melakukan pembicaraan dengan calon pembeli. Baru setelah ada kesepakatan, biasanya kontraktor migas bakal melaporkan hasilnya ke SKK Migas.


"Dari SKK Migas ke Menteri ESDM. Nanti Pak Menteri yang putuskan boleh atau tidaknya," jelas dia. (Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini