Sukses

Pengusaha Pilih Mesin Ketimbang Manusia Akibat UMP Naik

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) mengeluhkan pemangkasan karyawan yang dilakukan pengusaha setiap harinya terutama pada industri padat karya.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) mengeluhkan pemangkasan karyawan yang dilakukan pengusaha setiap harinya terutama pada industri padat karya.

Langkah ini merupakan solusi yang mereka pilih buat menghindari kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP).

"Banyak perusahaan padat karya yang mengurangi ratusan karyawannya secara bertahap. Dan mereka (perusahaan) tidak akan bilang-bilang kalau mau mengeluarkan buruh karena mereka malu," jelas Sofjan, Senin (18/3/2013).

Ironisnya, penyusutan jumlah buruh pabrik atau karyawan disubstitusi atau diganti dengan menggunakan tenaga mesin.

Sebab menurut Sofjan, penyesuaian Upah Minimum Provinsi (UMP) tidak diiringi dengan peningkatan kualitas produktivitas dari para buruh.

"Karena pemerintah terlalu proteksi, lebih baik pengusaha mengganti pakai mesin daripada menambah buruh. Jadi mereka tidak mau menerima buruh lagi tapi buruh lama tetap dipertahankan," lanjut dia.  

Sofjan mengaku, pihaknya belum menerima kabar lanjutan terkait penangguhan UMP yang diminta oleh sejumlah perusahaan padat karya.

"Sama sekali belum ada kabar apa-apa. Pengurangan karyawan dan menggantinya dengan mesin-mesin akan menambah jumlah pengangguran, karena yang pertama dikeluarkan pasti tenaga outsourcing lebih dulu," ucapnya.  

Seperti diketahui, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar pernah mengungkapkan sebanyak 47 perusahaan telah mendapatkan persetujuan penangguhan pembayaran upah minimum provinsi (UMP) pada 2013 dari para gubernur daerah masing-masing.

Jumlah perusahaan tersebut merupakan bagian dari total 941 perusahaan yang mengajukan penundaaan UMP tahun ini.(Fik/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini