Sukses

Habis Boeing Rangkul Airbus, Apa Maunya Lion Air?

Pemesanan 234 pesawat Airbus senilai US$ 24 miliar (Rp 232 triliun) oleh PT Lion Mentari Airlines memunculkan banyak spekulasi tentang strategi perusahaan tersebut pada industri penerbangan.

Pemesanan 234 pesawat Airbus senilai US$ 24 miliar (Rp 232 triliun) oleh PT Lion Mentari Airlines memunculkan banyak spekulasi tentang strategi perusahaan tersebut pada industri penerbangan.

Hal itu karena Lion Air sebelumnya juga melakukan kerjasama pembelian dengan Boeing pada 2011 silam senilai US$ 21,7 miliar.

Pengamat Penerbangan, Alvin Lie, memperkirakan langkah Lion Air tersebut karena beberapa hal. "Memang agak sulit memahami langkah Lion karena sudah membangun pemesanan armada dengan Boeing dan kemudian juga dengan Airbus," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Selasa (19/3/2013).

Dia menuturkan, alasan Lion Air berani memborong pesawat Airbus, salah satunya sebagai upaya mendapatkan sertifikasi penerbangan dari Uni Eropa.

Selama ini Lion Air sulit masuk ke pasar Eropa karena masalah sertifikasi ini. Airbus merupakan produsen pesawat asal Prancis yang masuk Zona Eropa.

Alasan lainnya, Lion memang ingin memperluas jaringan bisnisnya tidak hanya di Indonesia. Seperti diketahui, maskapai Lion telah memasuki industri pesawat terbang di Malaysia, dengan mendirikan maskapai berbiaya murah (low cost carrier/LCC) Malindo Air.

Alvin menilik dengan melihat pemesanan pesawat Airbus tersebut dari jenis untuk rute penerbangan jarak menengah, kemungkinan wilayah terbang yang diincar Lion adalah kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur seperti Jepang, China, Hong Kong dan lainnya.

"Ada pemikiran ke pasar regional dan pesawat dibeli untuk jarak menengah seperti Jakarta ke India dan China. Namun Lion Air harus bersaing dengan maskapai dari negara lain yang juga kuat seperti Singapura Airlines dan AirAsia," tutur dia.

Lebih lanjut, dia menilai Lion Air harus memiliki strategi yang baik dan tepat untuk mengembangkan bisnisnya. Karena maskapai ini dinilai terbilang berani dengan kebijakannya.

Pesanan pesawat Lion Air rencananya akan didatangkan mulai Juli 2014 hingga 2026. Pesanan pesawat tersebut terdiri dari dua jenis pesawat Airbus A320 dan A321.

"Pengirimannya bertahap, enam unit pertama kami terima pada Juli 2014," jelas Direktur Utama Lion Air, Rusdi Kirana saat ditemui di Paris, Senin kemarin. (Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini