Sukses

Di Silicon Valley, Makan Gratis Pun Kena Pajak

Saat berkunjung ke Silicon Valley, kantor pusat Google Inc, hal pertama yang paling sering diperhatikan orang salah satunya adalah makanan.

Saat berkunjung ke Silicon Valley, kantor pusat Google Inc, hal pertama yang paling sering diperhatikan orang salah satunya adalah makanan.

Sebab di tempat ini, terdapat sebuah kafetaria yang menyediakan makanan baik utama maupun ringan yang berlimpah dan diberikan secara gratis kepada pekerja perusahaan teknologi tersebut.

Ternyata, Internal Revenue Service (IRS) sedang memantau pemberian makanan gratis tersebut. Instansi pajak di Amerika Serikat (AS) tersebut tengah memeriksa, apakah pemberian makanan gratis yang disediakan Google tersebut merupakan bentuk tunjangan kepada karyawan yang harus kena pajak tambahan.

Kontroversi pun berkembang di antara para ahli pajak maupun IRS tentang bagaimana status makanan gratis tersebut.

Peraturan pajak di AS harus diakui sangat kompleks. Namun secara umum, negara ini mengkategorikan makanan yang secara teratur diberikan majikan sebagai subjek kena pajak, seperti halnya penggunaan mobil perusahaan.

Para ahli pajak juga bertanya-tanya, mungkinkah beberapa perusahaan yang menyediakan makanan gratis dapat lolos dari aturan tersebut.

"Saya pikir itu jelas harus menjadi penghasilan kena pajak," kata Martin J McMahon Jr, profesor pajak-hukum University of Florida seperti dilansir Wall Street Journal, Selasa (9/4/2013).

Dia berpendapat jika makanan biasanya masuk dalam bagian paket kompensasi.

Pengacara lain menunjukkan pengecualian yang memungkinkan makanan tidak kena pajak jika disajikan untuk alasan sebagai kompensasi untuk kenyamanan karyawan. Pengecualian umum telah diterapkan untuk para pekerja di lokasi terpencil atau profesi yang memerlukan istirahat makan siang secara layak.

Pengacara berpendapat beberapa perusahaan teknologi bisa lolos, sebagian karena makanan gratis mendorong jam kerja lebih lama dan merupakan bagian penting dari budaya kolaboratif di Silicon Valley.

"IRS sering mengambil pandangan abu-abu dari hal ini selama audit rutin perusahaan," menurut Thomas M Cryan, pengacara pajak pekerja di Buchanan Ingersoll & Rooney PC.

"Jika mereka sedang melakukan audit, dan Anda tidak terkena pajak makanan, mereka akan menantang hal itu," jelas dia, seraya mengungakapkan jika dirinya telah mengaudit perusahaan teknologi besar di Silicon Valley, namun menolak menyebutkan nama kliennya tersebut.

Google memiliki lebih dari 120 kafe di seluruh dunia melayani lebih dari 50 ribu kali sehari, menurut situs resmi perusahaan. Pemberian fasilitas makanan ini dikatakan bertujuan mendorong kolaborasi dan menyediakan makan sehat. Juru bicara perusahaan menolak untuk mengomentari pengenaan pajak atas makanan karyawan tersebut.

Sementara juru bicara Facebook mengatakan: "Kami percaya kami telah sesuai dengan hukum."

Secara teknis, setiap pajak yang belum dibayar akan dikenakan secara individu kepada karyawan. Dalam prakteknya, pengacara pajak mengatakan, IRS mencoba mendesak majikan karena gagal memotong pajak kolektif pada makanan.

Meskipun nilai pajak ini bisa mencapai ratusan juta dolar, beberapa ahli mengatakan masalah yang lebih penting tentang pengenaan pajak makanan tersebut adalah keadilan.

Jika beberapa pengusaha diizinkan mendapatkan kebebasan pajak tunjangan, maka akan menempatkan pengusaha dan karyawan lainnya mengalami kerugian.

"Saya membeli makan siang saya setelah membayar pajak. Dan saya harus membayar pajak untuk mendukung makanan gratis bagi para karyawan Google," " lanjut McMahon.

Namun, tindakan keras IRS bisa meningkatkan kisruh di industri teknologi yang paling berpengaruh tersebut. Ini dikhawatirkan memunculkan pemikiran pemerintah federal turut campur pada budaya yang telah dibentuk Silicon Valley, selaku perusahaan dunia.

Jika benar-benar kena pajak. Seberapa besar yang harus dibayar. Diperhitungkan, jika rata-rata satu karyawan Google menghabiskan makanan seharga US$ 8 dan US$ 10 sekali makan, dengan hitungan frekuensi dua kali sehari, maka pengenaan pajak tambahan mencapai US$ 4.000 sampai US$ 5.000 per tahun.

Meskipun beberapa pengusaha lama telah menyediakan makan siang gratis bagi para eksekutif atau pekerjanya, hal yang ada di Silicon Valley menjadi isu baru.

Selain Google, Kantor Facebook di Menlo Park California, memiliki dua kafe utama, ditambah sebuah gerai barbekyu, toko pizza, bar burrito, dan burger bergaya tahun 50-an.Baru-baru ini Facebook juga memberikan menu pilihan gratis.

Demikian pula Twitter Inc dan Zynga Inc menawarkan menu makanan gratis di kantornya di mereka San Francisco . Juru bicara Zynga enggan berkomentar, demikian pula Juru Bicara Twitter menegaskan kebijakan makanan gratis sebaiknya tidak dikomentari.

Yahoo Inc juga menyediakan makanan gratis pada tahun lalu, setelah Chief Executive yang baru, Marissa Mayer mengambil alih.

Dia mengatakan makanan gratis merupakan salah satu perubahan budaya dimaksudkan untuk membuat "Yahoo tempat terbaik ntuk bekerja.​"

Seorang juru bicara Yahoo menolak untuk menguraikan bagaimana perusahaan menangani perlakuan pajak atas makanan gratis. (Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini