Sukses

Ditawarkan 72 Proyek Listrik Matahari

Pemerintah menenderkan pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di 72 lokasi ke investor swasta pada bulan ini.

Pemerintah menenderkan pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di 72 lokasi ke investor swasta sepanjang bulan April 2013. Ke-72 lokasi itu terdiri dari 20 di Indonesia bagian barat, dan sisanya di Indonesia bagian tengah dan timur.

"Ke depan kapasitas terpasang PLTS yang kita punya sebesar 172,5 megawatt (MW)," kata Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Rida Mulyana seperti dikutip dari situs Ditjen EBTKE, Rabu (24/4/2013).

Menurut Rida, pembangunan 72 PLTS itu dilakukan guna mengganti peran pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) di wilayah-wilayah tersebut.

"PLTD sekarang harga jual listriknya US$ 40 sen per kilowatthour (kWh). Kami kan sudah mulai larang dan sekarang bangun PLTD. PLN juga sudah mulai menguranginya,"ujarnya.

Terkait dengan peraturan menteri (Permen) yang mengatur terkait mekanisme tarif jual listrik surya, menurut dia, saat ini dalam tahap finalisasi dan akan segera diteken oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"April ini, saya mengejar empat permen yaitu panas bumi, air, sampah termasuk energi surya," pungkas Rida.

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah suatu pembangkit listrik yang menggunakan sinar matahari melalui sel surya (photovoltaic) untuk mengkonversikan radiasi sinar foton matahari menjadi energi listrik.

Pemanfaatan energi matahari untuk pembangkit listrik dapat dilakukan dengan cara PLTS tersebar bagi pemukiman yang berjauhan, dan PLTS Terpusat bagi pemukiman yang mengumpul saling berdekatan, serta PLTS yang dapat diinterkoneksikan dengan jaringan yang sudah ada  atau dipadukan (hybrid system) dengan pembangkit lainnya. (Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.