Sukses

Coca Cola Amatil Habiskan Investasi US$ 500 Juta di Indonesia

Coca Cola Amatil Indonesia (CCAI) menganggarkan dana belanja modal (capital expenditure/capex) tak kurang dari US$ 500 juta dalam 3-4 tahun.

Coca Cola Amatil Indonesia (CCAI) menganggarkan dana belanja modal (capital expenditure/capex) tak kurang dari US$ 500 jutadi Indonesia dalam 3-4 tahun.

Dana itu antara lain untuk membangun infrastruktur, menambah fasilitas manufaktur (pabrik), pengembangan sumber daya manusia, serta penyediaan lemari pendingin (kulkas).

Direktur Utama Coca Cola Amatil Indonesia, Erich Rey, mengatakan semua produk perusahaan seperti coca cola, sprite, fanta, minute maid, ades, powerade, burn, dan lainnya yang berlabel The Coca Cola Company di Indonesia sendiri mencetak pertumbuhan 10%.

"Mengantisipasi permintaan yang semakin besar di pasar, CCAI melakukan ekspansi antara lain dengan membangun pusat distribusi dan pengadaan cooler (kulkas)," kata dia seusai peresmian pusat distribusi regional yang baru di Cibitung, Selasa (14/5/2013).

Untuk pengadaan kulkas sendiri, lanjut Erich, perusahaan mengalokasikan 25% dari capex atau sekitar US$ 125 juta.

Menurut Direktur Keuangan Coca Cola Amatil Indonesia, Steward Comino, anggaran yang cukup besar untuk pengadaan kulkas, menunjukkan komitmen pihaknya dalam memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggannya, yang saat ini mencapai 500 ribu di Indonesia.

"Kami berharap tumbuh lebih lagi di tahun mendatang. Saat ini kami masih menjadi market leader dalam industri minuman berkarbonasi," lanjut Steward.

Sementara itu khusus pada 2013, investasi perusahaan antara lain sebesar US$ 40 juta untuk membangun lini baru dan gudang produksi di Semarang yang dijadwalkan rampung Oktober 2013.

Kemudian sebesar US$ 20 juta untuk membangun lini produk baru dan minuman berkarbonasi di Surabaya pada awal April. Selain itu, senilai US$ 30 juta untuk membangun lini produk air baru di Cibitung pada April
450.000 kulkas yang ditempatkan di seluruh pasar Indonesia. (Est/Nur)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini