Sukses

Perusahaan Minyak Apa Saja yang Bisa Capai Target Produksi di RI?

SKK Migas mencatat sebanyak tujuh perusahaan minyak yang berhasil mencapai target produksi yang ditetapkan pemerintah. Berikut daftarnya..

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat produksi minyak nasional selama periode Januari-Juni 2013 mencapai 831.118 barel per hari (bph), atau 99% dari target yang ditetapkan dalam APBN-P 2013 sebesar rata-rata 840 ribu bph.

"Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir capaian produksi minyak nasional selalu di bawah 99%," kata Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini, di Jakarta, Kamis (1/7/2013).

Dari pencapaian tersebut, terdapat tujuh kontraktor minyak berhasil melampaui target yang APBN-P 2013 yaitu:
 
  1. ConocoPhillips Indonesia Ltd berhasil mencapai produksi minyak sebesar rata-rata 34.867 barel per hari dari target dalam APBNP 2013 sebesar 32.890,
  2. Vico Indonesia berhasil memproduksi minyak sebanyak 13.740 barel per hari dari target 13.010 barel per hari,
  3. Medco E&P Indonesia (S&C Sumatra) berhasil memproduksi minyak sebesar 6.841 barel per hari dari target 6.630 barel per hari,
  4. PHE ONWJ (Pertamina Hulu Energi Off Shore North West Java) berhasil memproduksi minyak sebesar 38.996 barel per hari dari target 38.080 barel per hari,
  5. Chevron Pacific Indonesia berhasil memproduksi minyak sebesar 323.014 barel minyak per hari dari target 319.430 barel per hari
  6. Medco E&P Indonesia ( Rimau) berhasil memproduksi minyak sebesar 14.086 barel per hari dari target 14.060 barel per hari
  7. ConocoPhillips (Grissik) Ltd berhasil memproduksi minyak sebesar 9.435 barel per hari dari target sebesar 9.430 barel per hari.

Pada kesempatan yang sama, Rudi juga mendesak KKKS yang masih belum dapat memenuhi target yang ditetapkan didalam APBNP-2013 maupun target dalam  Rencana Kerja dan Anggaran (Work, Program and Budget /WP&B) tahun 2013, untuk segera meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi target yang ditetapkan.

 “Kinerja yang belum mencapai target agar segera ditingkatkan agar target produksi minyak nasional juga bisa terlampaui. Apa yang kita lakukan sekarang ini adalah bekerja untuk Negara, untuk kepentingan Nasional karena itu mari kita berkolaborasi dan bekerja bersama-sama,” kata Rudi.

Sejumlah kendala non teknis seperti proses perizinan di pemerintah daerah, penyegelan sumur minyak termasuk masalah pencurian minyak mentah memang masih merupakan persolaan utama dalam upaya meningkatkan produksi migas nasional.
 
Karena itu, diharapkan para Bupati turut serta mendukung upaya peningkatan produksi minyak nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat di seluruh Indonesia.

 “Penerimaan negara dari hasil migas tidak hanya dinikmati oleh masyarakat di wilayah penghasil migas tapi juga dinikmati oleh masyarakat di ujung pulau di Nusantara yang tidak memiliki migas. Karena penerimaan migas langsung masuk dalam rekening Negara dan langsung masuk didalam APBN maka penerimaan migas dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke,” pungkasnya. (Pew/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.